Bursa Pagi: Global dan Regional Tertekan, IHSG Bervariasi Namun Potensi Menguat
Friday, January 14, 2022       08:57 WIB

Ipotnews - Bursa saham di Asia Pasifik pagi akhir pekan ini, Jumat (14/1), turun menyusul patahnya reli di Wall Street seiring memudarnya momentum kenaikan saham teknologi yang memaksa indeks Nasdaq menghentikan kenaikan tiga hari beruntun. Investor pagi ini juga mengantisipasi rilis data perdagangan ekspor dan impor China untuk bulan Desember dan Bank sentral Korea Selatan akan merilis kebijakan suku bunga.
Dimulai di Australia, indeks ASX 200 tercatat turun 0,69% pada satu titik di perdagangan pagi, menyusul Nikkei 225 di Jepang turun 1,13% dan Topix jatuh 1,31% tertekan saham otomotif dan teknologi, dan indeks Kospi di Korea Selatan turun sekitar 1%.
Sementara Indeks Hang Seng, Hongkong, pada pukul 08.49 WIB susut 0,95% dan di mainland China, Indeks Shanghai Composite surut 07%.
IHSG pagi ini memulai perdagangan di area pelemahan, di level 6.653 dari sesi penutupan kemarin di level 6.658. Pada pukul 09.05 WIB indeks masih berkutat di zona merah dengan melemah sebesar 0,26 persen atau 14 poin menjadi 6.643.
Harga ETF saham Indonesia ( EIDO ) di New York Stocks Exchange menguat 0,17% menjadi USD23,56.
Tim analis Indo Premier Sekuritas memproyeksikan IHSG pada perdagangan hari ini akan bervariasi cenderung menguat, tertekan oleh pelemahan di Wall Street namun didorong oleh kenaikan harga sejumlah komoditas andalan Indonesia, yakni CPO, nikel, dan batubara.
Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi ditutup melemah. Rilis data indeks harga produsen (IHP) AS pada Desember lalu, naik 0,2% mom, lebih rendah dari ekspektasi kenaikan 0,4%. Secara tahunan IHP naik 9,7%, tertinggi sejak 2010. Data klaim awal tunjangan pengangguran pekan lalu mencapai 230.000, di atas proyeksi ekonom 200.000
Harga saham Big Tech melemah, termasuk saham Amazon dan Microsoft. Snap rontok hampir 8%, dan Virgin Galactic longsor hampir 18%. Tesla terperosok lebih dari 5%. Boeing melesat 3,1%, setelah 737 Max dikabarkan dapat mulai beroperasi di China secepatnya bulan ini.
- Dow Jones Industrial Average turun 0,52% (-187,79 poin) menjadi 36.102,53.
- S&P 500 anjlok 1,44% (-67,93 poin) ke posisi 4.658,42.
- Nasdaq Composite terperosok 2,49% (-378,07 poin) ke level 14.810,032.
Bursa saham utama Eropa tadi malam juga ditutup lebih rendah, mengikuti pelemahan pasar global setelah rilis data indikator inflasi Desember AS yang tinggi. Indeks STOXX 600 cenderung mendatar, berkurang 0,03% di posisi 486,05, dipimpin kejatuhan harga saham sektor produk rumah tangga sebesar 1,2%. Sebaliknya saham sektor otomotif melonjak 1,6%. Saham BE semiconduct, Belanda melesat 9%, sedangkan Countryside Properties, Inggris longsor lebih dari 21%.
- FTSE 100 Inggris menguat 0,16% (12,13 poin) menjadi 7.563,85.
- DAX 30 Jerman bertambah 0,13% (21,27 poin) di posisi 16.031,59.
- CAC 40 Prancis turun 0,5% (-36,05 poin) ke level 7.201,14.
Nilai Tukar Dolar AS
Nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York pagi tadi ditutup dengan melanjutkan penurunan. Rilis data IHP Desember AS menunjukkan perlambatan kenaikan, karena biaya produksi menurun sebagai sinyal bahwa rantai pasokan mulai membaik, memberi harapan bahwa inflasi kemungkinan telah mencapai puncaknya. Analis mengatakan, salah satu penyebab aksi jual dolar adalah faktor teknikal, setelah euro menguat pada Rabu lalu. Indeks Dolar (Indeks DXY) turun 0,1% menjadi 94.866.
Nilai Tukar Dolar AS di Pasar Spot

Currency

Value

Change

% Change

Time (ET)

Euro (EUR-USD)

1.1460

0.0018

+0.16%

3:07 PM

Poundsterling (GBP-USD)

1.3715

0.0015

+0.11%

3:07 PM

Yen (USD-JPY)

114.06

-0.58

-0.51%

3:07 PM

Yuan (USD-CNY)

6.3598

0.0014

+0.02%

10:29 AM

Rupiah (USD-IDR)

14,294.50

-29.00

-0.20%

2:59 AM

Sumber : Bloomberg.com, 13/1/2022 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea ddini hari tadi juga berakhir turun. Investor mengambil keuntungan dari kenaikan dua hari sebelumnya, di tengah kekhawatiran kenaikan suku bunga AS yang agresif. Penurunan harga minya terhambat oleh ekspektasi pemulihan ekonomi AS yang kuat akan menggenjot permintaan. Spekulasi bahwa varian omicron tidak akan terlalu parah merusak perekonomian global, iku menahan penurunan harga minyak.
- Harga minyak berjangka WTI turun 53 sen (-0,63%) menjadi USD82,12 per barel.
- Harga minyak berjangka Brent turun 0,24% menjadi USD84,47 per barel.
Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange dini hari tadi ditutup melemah karena imbal hasil US Treasury menguat, Federal Reserve kemungkinan akan menaikkan suku bunga pada Maret. Jumlah warga AS yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran meningkat ke level tertinggi delapan pekan di minggu pertama Januari.
Harga logam berharga lainnya; perak spot tidak berubah di USD23,11 per ounce, platinum turun 0,5% menjadi USD972,49, dan paladium berkurang 0,8% menjadi USD1.895,17.
- Harga emas di pasar spot turun 0,3% menjadi USD1.820,71 per ounce.
- Harga emas berjangka AS urun 0,3% menjadi USD1.821,4 per ounce.
(AFP, CNBC , Reuters)