Bursa Pagi: Laju Global Melambat di Asia, IHSG Bearish di Area Jenuh Jual
Friday, November 08, 2019       08:38 WIB

Ipotnews - Jelang akhir pekan, Jumat (8/11), bursa saham Asia dibuka menguat, berusaha mengikuti tren kenaikan indeks acuan di bursa saham utama Eropa dan Wall Street yang ditutup menguat. Pasar merespon positif pernyataan juru bicara Kementerian Perdagangan China tentang kesepakatan Washington dan Beijing untuk menghapus penerapan tarif impor.
Indeks MSCI Asia ex-Jepang naik 0,25%. Investor menunggu rilis data perdagangan China, hari ini.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan kenaikan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,15%. Indeks berlanjut sedikit melemah 0,01% (0,60 poin) di posisi 6.726,00 pada pukul 8:25 WIB.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang bergerak naik 0,54% (126,56 poin), setelah dibuka melompat 0,95%, dan Topix melaju 0,8% didukung lonjakan harga saham Softbank Group 3,79%. Indeks Kospi, Korea Selatan dibuka naik 0,43% diwarnai lompatan harga saham Posco lebih dari 2%, dan berlanjut mendatar di posisi 2.144,27.
Indeks Hang Seng, Hongkong dibuka menguat 0,17% (47,33 poin) menjadi 27.894,56 pada pukul 8:35 WIB. Indeks Shanghai Composite, China dibuka melompat 0,51% ke posisi 2.993,98.
Pembukaan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pagi ini dihadapkan pada tren kenaikan indeks di bursa saham global dan regional, setelah gagal masuk ke zona hijau pada sesi perdagangan kemarin dan ditutup melorot 0,84% ke level 6.165. Harga ETF saham Indonesia ( EIDO ) di New York Stocks Exchange anjlok 1,03% ke level USD25,04.
Sejumlah analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini berpeluang untuk berbalik menguat setelah menurun signifikan selama dua hari terakhir, didukung sejumlah sentimen positif dalam dan luar negeri, dengan dibayangi koreksi. Secara teknikal, beberapa indikator pergerakan indeks memperlihatkan adanya potensi koreksi lanjutan, kembali ke zona  oversold  dengan momentum  bearish .
Tim Riset Indo Premier berpendapat, kekhawatiran investor terkait usulan kemenkes untuk merivisi PPno.109 tahun 2012 yang akan menghilangkan semua iklan rokok dan meningkatkan ukuran gambar peringatan, keinginan Presiden Jokowi agar perbankan menurunkan suku bunga kredit, serta terkoreksinya beberapa komoditas seperti CPO, nikel, emas dan batubara, diprediksi akan memberikan katalis negatif untuk indeks.
Di sisi lain perkembangan positif perang dagang AS-China dan naiknya cadangan devisa menjadi USD126.7 miliar, dari sebelumnya USD124.3 miliar, akan menjadi sentimen positif di pasar. IHSG diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung melemah dengan  support  di level 6.100 dan  resistance  di level 6.230.
Beberapa ekuitas yang direkomendasikan, antara lain;
Saham: (Buy, Support: Rp1.720, Resist: Rp1.785), (Buy, Support: Rp955, Resist: Rp1.000), (Buy, Support: Rp3.580, Resist: Rp3.730), (Buy, Support: Rp1.135, Resist: Rp1.170).
ETF: ( SELL , Support: Rp487, Resist: Rp496), XPLC ( SELL , Support: Rp487, Resist: Rp497), XPID ( SELL , Support: Rp524, Resist: Rp535).
Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi berakhir dengan mencatatkan rekor tertinggi baru indeks Dow Jones. Juru bicara Kementerian Perdagangan China, mengatakan kedua pihak telah sepakat untuk secara bersamaan membatalkan beberapa tarif dan lebih dekat dengan perjanjian perdagangan "fase pertama". Pejabat AS juga mengatakan hal serupa namun rencana itu dikabarkan menghadapi pertentangan di internal Gedung Putih. Rilis data klaim pengangguran mingguan terbaru berada di posisi 211.000, turun sedikit dari 218.000 pada pekan sebelumnya.
Kenaikan indeks saham terjadi di tengah perpindahan dana besar-besaran meninggalkan obligasi. Imbal hasil US Treasury 10-tahun naik terbesar diperdagangkan pada posisi 1,95% dari 1,81% di sesi sebelumnya. Saham sektor keuangan melaju 0,7%, dan saham energi melonjak 1,6%. Saham Bank of America melompat 1,3%, Citigroup dan J.P. Morgan Chase masing-masing meningkat 1,9% dan 0,5%. Caterpillar dan Boeing melesat setidaknya 1%.
  • Dow Jones Industrial Average melaju 0,7% (182,24 poin) ke level 27.674,80.
  • S&P 500 menguat 0,27% (8,40 poin) menjadi 3.085,18.
  • Nasdaq Composite bertambah 0,28% (+23,89 poin) ke posisi 8.434,52.

Bursa saham utama Eropa tadi malam juga berakhir di zona hijau, menyentuh level tertinggi empat tahun di awal sesi merespon pernyataan Kementerian Perdagangan China, bahwa Washington dan Beijing telah menyetujui penghapusan bea masuk secara bertahap. Indeks STOXX 600 naik 0,37% menjadi 405,56, dipimpin lonjakan harga otomotif 1,7%, sedangkan utilitas anjlok 1,9%. Uni Eropa memangkas perkiraan pertumbuhan 2019 untuk zona euro, memproyeksikan pertumbuhan PDB 1,1% pada 2019, merevisi perkiraan Juli lalu sebesar 1,2%.
Saham Siemens melonjak hampir 5%, UniCredit Italia melejit hampir 6%, Tate & Lyle juga melonjak 5% setelah melaporkan kinerja keuangan yang membukukan kenaikan pendapatan dan laba. Dialog Semiconductor melejit 7,4% setelah Barclays menaikkan target harganya. Arcelormittal melonjak 6,7% dan Vestas Wind melambung 11%. Saham Commerzbank tergelincir 0,16% meskipun mengumumkan kenaikan laba bersih kuartal ketiga. Hiscox, anjlok 9,7%, ProSiebenSat.1 turun 3%.
  • FTSE 100 London menguat 0,13% (9,76 poin) menjadi 7.406,41.
  • DAX 30 Frankfurt melaju 0,83% (109,57 poin) ke level 13.289,46.
  • CAC 40 Paris naik 0,41% (24,25 poin) ke posisi 5.890,99.

Nilai Tukar Dolar AS
Nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York pagi tadi berakhir dengan melesat ke level tertinggi, didukung oleh ekspektasi kesepakatan perdagangan AS dan China setelah dua negara ekonomi terbesar di dunia itu sepakat untuk menurunkan tarif barang.
Euro dan poundsterling melemah, setelah Bank of England memutuskan untuk mempertahankan suku bunga stabil di posisi 0,75%, tetapi beberapa pejabat, termasuk Gubernur Mark Carney, mengatakan mereka akan mempertimbangkan penurunan jika hambatan global dan terkait Brexit tidak berkurang. Indeks dolar, ukuran kurs  greenback  terhadap enam mata uang negara maju naik 0,19% menjadi 98,143.
Nilai Tukar Dolar AS di Pasar Spot

Currency

Value

Change

% Change

Time (ET)

Euro (EUR-USD)

1.1052

0.0002

+0.02%

6:30 PM

Poundsterling (GBP-USD)

1.2817

0.00

0.00%

6:30 PM

Yen (USD-JPY)

109.30

0.02

+0.02%

6:30 PM

Yuan (USD-CNY)

6.9784

-0.0197

-0.28%

10:25 AM

Rupiah (USD-IDR)

13,997.50

-25.00

-0.18%

3:56 AM

Sumber : Bloomberg.com, 7/11/2019 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea di bursa komoditas New York Mercantile Exchange dan London ICE Futures Exchanges hingga pagi tadi bergerak naik, setelah China mengisyaratkan kemajuan perundingan perdagangan dengan AS. Harga minyak sempat anjlok, karena kekhawatiran bahwa kesepakatan perdagangan AS-China mungkin tertunda.
Brent reli hampir 16% pada 2019, didukung oleh kesepakatan OPEC + untuk membatasi pasokan hingga Maret tahun depan. Mereka akan bertemu pada 5-6 Desember di Wina untuk meninjau kebijakan tersebut. Sekjen OPEC , Mohammad Barkindo mengaku optimistis tentang prospek untuk 2020 karena kemajuan dalam perundingan perang dagang AS-China, yang kemungkinan akan meurunkan kebutuhan untuk memangkas produksi lebih lanjut.
  • Harga Brent, naik 55 sen (0,9%) menjadi USD62,29 per barel.
  • Harga WTI, naik 80 sen (1,4%), menjadi USD57,15 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange pagi tadi ditutup tergelincir sekitar 2%, ke level terendah dalam lebih dari sebulan. Minat investor terhadap emas menurun setelah pejabat AS mengonfirmasi bahwa Washington dan China sepakat untuk membatalkan tarif sebagai bagian dari dari kesepakatan perdagangan fase pertama. Kenaikan imbal hasil US Treasury 10-tahun ke tingkat tertinggi sejak 1 Agustus ikut menekan harga emas.
Harga emas sudah turun hampir 6,2% sejak mencapai level tertinggi USD1.557 per ounce pada awal September. Emas juga diperdagangkan di bawah pergerakan rata-rata 100-hari sekitar USD1.476 per ounce untuk kali pertama sejak Mei. Harga logam lainnya, seperti perak anjlok 3,2% menjadi USD17,07 per ounce, platinum merosot menyusut 1,9% menjadi USD911,20, tapi palladium naik 0,6% menjadi USD1.803,46.
  • Harga emas di pasar spot anjlok 1,4% menjadi USD1.469.,03 per ounce.
  • Harga emas berjangka merosot 1,5% menjadi USD1.470,70 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)

berita terbaru