Bursa Pagi: Lanjutkan Tren Global, Asia Dibuka Menguat, Peluang Reli IHSG Berlanjut
Tuesday, April 29, 2025       08:32 WIB

Ipotnews - Bursa saham Asia pagi ini, Selasa (29/4),dibuka menguat, melanjutkan tren positif pergerakan indeks acuan pada sesi penutupan bursa saham utama Eropa dan Wall Street. Investor menunggu rilis laporan keuangan dan prospek laba emiten  big cap  di Wall Street, serta sejumlah data ekonomi pada pekan ini, untuk mengukur dampak kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump.
Pasar juga mencermati perkembangan negosiasi dagang AS dengan sejumlah negara Asia.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan kenaikan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,54%. Indeks berlanjut naik 0,52% (41,8 poin) ke 8.038,9 pada pukul 8:20 WIB.
Indeks Kospi, Korea Selatan dibuka mendatar dan Kosdaq dibuka naik 0,39%. Kospi berlanjut menguat 0,14% di posisi 2.552,38.
Bursa saham Jepang hari ini tutup karena libur nasional.
Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) hari ini diperkirakan masih berpeluang melanjutkan kenaikan, setelah mengakhiri sesi perdagangan kemarin dengan meningkat 0,66% ke 6.722. Harga ETF saham Indonesia,  iShares MSCI Indonesia ETF    ( EIDO ), di New York Stocks Exchange melaju 0,95% ke level USD16,93.
Beberapa analis memperkirakan akan meneruskan tren kenaikan untuk menembus level 6.750. Secara teknikal, indeks berisiko turun lebih dalam jika gagal mempertahankan posisinya di atas 6.650.
Analis Indo Premier berpendapat,  o  utlook bullish  pasar saham Indonesia dikonfirmasi dengan  rebound  indeks dari  support trend  terkuat, yang hanya pernah disentuh sejak Krisis Keuangan Global 2008 dan Pandemi Covid19 2020. Jika mengacu pada sejarah maka reli  bullish  pasar saham Indonesia baru saja dimulai kembali.
Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi ditutup variatif. Investor menunggu rilis beberapa data ekonomi, termasuk indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), pasar tenaga kerja dan laporan penggajian bulanan AS. Investor juga menunggu laporan keuangan empat emiten Magnificent Seven dan mencermati bagaimana tarif baru AS dapat memengaruhi proyeksi laba mendatang. Survei ekonom  Reuters  menunjukkan risiko resesi ekonomi global tahun ini cukup tinggi.
Kejatuhan saham Nvidia (-2,1%), dan Amazon (-0,7%) membebani S&P 500 dan Nasdaq. Huawei Technologies China bersiap menguji prosesor kecerdasan buatannya, yang bakal menggantikan beberapa produk  high-end  Nvidia. Apple dan Meta naik 0,4% dan 0,5%. Boeing dan Spirit AeroSystems melompat 2,4% dan 2,6%. Dari 179 perusahaan S&P yang sudah melaporkan keuangannya, 78 memiliki prospek laba negatif dan 32 memiliki perkiraan positif, dengan rasio 2,4, sedikit di bawah 2,6 pada tahun lalu.
  • Dow Jones Industrial Average baik 0,28% (114,09 poin) di 40.227,59.
  • S&P 500 naik tipis 0,06% (3,54 poin) di posisi 5.528,75.
  • Nasdaq Composite melemah 0,10% (-16,81 poin) menjadi 17.366,13.

Bursa saham utama Eropa tadi malam ditutup menguat. Investor optimis ketegangan perdagangan AS-China akan mereda, menjelang rilis laporan keuangan dan data ekonomi pekan ini. Sejumlah bank terbesar Eropa; HSBC , Societe Generale, Deutsche Bank dan Barclays akan merilis laporan keuangannya minggu ini. Investor menunggu rilis data inflasi zona euro dan AS. Pejabat ECB Olli Rehn memperkirakan ECB akan memangkas suku bunga di bawah level netral, dan tarif dagang AS meningkatkan risiko inflasi.
Indeks STOXX 600 naik 0,53% menjadi 523,19. Sebagian besar subindeks naik dipimpin lonjakan indeks  healthcare  1,3%. Raksasa farmasi Novo Nordisk, Denmark, meloncat 2,6%. Indeks perbankan Eropa melaju 1%. Banca Generali melesat 5,7%. Saham Deliveroo, Inggris melambung 16,5% setelah menerima proposal pengambilalihan dari DoorDash. Perusahaan perjudian Inggris, Entain, melesat 6,8%. ITV ambles 4,3%.
  • DAX 40 Jerman menguat 0,13% (29,22 poin) di 22.271,67.
  • FTSE 100 Inggris naik tipis 0,02% (2,09 poin) di 8.417,34.
  • CAC 40 Prancis naik 0,50% (37,50 poin) menjadi 7.573,76.

Nilai Tukar Dolar AS
Kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York pagi tadi ditutup menurun. Investor mencermati perkembangan kebijakan perdagangan AS dan bersiap menghadapi rilis sejumlah data ekonomi AS pekan ini, yang dapat memberikan indikasi awal dampak perang dagang AS. Investor menunggu rilis laporan ketenagakerjaan AS periode April, Jumat. Data PDB AS kuartal I dan data PCE inti juga akan dirilis pekan ini. Eropa akan merilis data PDB dan angka inflasi awal.
Dolar bergerak menuju penurunan bulanan terbesar sejak Juli tahun lalu. Di sisi lain, euro berada di jalur kenaikan bulanan terbesar terhadap dolar dalam hampir 15 tahun. Yen juga menguat.Bank of Japan akan menetapkan kebijakan moneter, Kamis yang diprediksi tidak akan ada perubahan kebijakan. Pasar akan fokus pada prospek dan rencana BoJ menavigasi lingkungan ekonomi yang tidak pasti. Indeks Dolar AS (Indeks DXY) turun 0,46% menjadi 99,01.
Kurs spot dolar

Currency

Value

Change

% Change

Time (ET)

Euro (EUR-USD)

1.1406

-0.0014

-0.12%

7:17 PM

Yen (USD-JPY)

142.28

0.2700

+0.19%

7:16 PM

Poundsterling (GBP-USD)

1.3434

-0.0007

-0.05%

7:16 PM

Rupiah (USD-IDR)

16,855.50

26.000

+0.15%

3:59 AM

Yuan (USD-CNY)

7.2874

0.0006

+0.01%

2:59 PM

Sumber : Bloomberg.com, 28/4/2025 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea dini hari tadi ditutup merosot lebih dari 1%. Kekhawatiran ekonomi akibat perang dagang AS-China menekan permintaan. Analis mengatakan, perang dagang AS-China mendominasi sentimen investor, mengalahkan isu perundingan nuklir AS-Iran, serta perselisihan internal OPEC +. BNP Paribas memperkirakan Brent berada di kisaran USD60-an per barel pada kuartal kedua tahun in.
Gedung Putih dan Beijing memberi sinyal yang saling bertentangan mengenai upaya kedua pihak untuk meredakan perang dagang. Beberapa anggota OPEC +, diperkirakan akan menyarankan percepatan kenaikan output minyak untuk bulan kedua berturut-turut pada rapat 5 Mei nanti. Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi, mengatakan, "sangat berhati-hati" tentang keberhasilan negosiasi, ketika pembicaraan nuklir antara Iran dan AS di Oman berlanjut minggu ini.
  • Harga Brent berjangka anjlok USD1,01 (-1,51%) ke USD65,86 per barel.
  • Harga WTI berjangka tergerus 97 sen (-1,54%) ke USD62,05 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange dini hari tadi berakhir berbalik arah, setelah empat anjlok 1,8%, seiring dimulainya  b  argain-hunting.  Fokus pasar tertuju pada perkembangan perdagangan AS-China dan rilis sejumlah data ekonomi pekan ini. Analis mengatakan risiko penurunan harga emas sangat terbatas. Investor Barat berada di posisi yang kurang menguntungkan dalam tahap akhir reli emas. Akibatnya, hanya ada sedikit aktivitas penjualan dan harga emas bergerak naik.
Kegaduhan ekonomi dan politik global akibat kebijakan perdagangan AS berisiko mendorong ekonomi global ke dalam resesi tahun ini, menurut survei ekonom Reuters. Pelaku pasar akan mencermati dan mengukur dampak tarif AS terhadap data lowongan kerja, Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE), penggajian nonpertanian ekonomi AS yang akan dirilis pekan ini. Harga perak spot melemah 0,1% di USD33,03 per ounce, platinum melonjak 1,5% ke USD986,05, dan paladium turun 0,4% menjadi USD947,27.
  • Harga emas di pasar spot naik 0,5% menjadi USD3.335,30 per ounce.
  • Harga emas berjangka AS melonjak 1,5% ke USD3.347,7 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)