Bursa Siang: Apresiasi Deal AS-China, Ekuitas Regional Dorong Laju IHSG
Tuesday, January 14, 2020       13:04 WIB

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) melaju ke zona hijau pada sesi I perdagangan hari Selasa (14/1). Indeks naik 0,15 persen (+9 poin) ke level 6.306.
Indeks LQ45 +0,18% ke 1.027. Indeks IDX30 +0,14% ke level 560. Indeks IDX80 +0,15% ke 144. Indeks JII -0,08% ke posisi 693. Indeks Kompas100 +0,22% ke 1.289. Indeks Sri Kehati +0,23 persen ke 405. Indeks SMInfra18 -0,34 persen ke level 326.
Saham-saham teraktif: , , , , , , .
Saham-saham top gainers LQ45: , , , , , , .
Saham-saham top losers LQ45: , , , , , , .
Nilai transaksi mencapai Rp3,05 triliun. Volume trading sebanyak 57,29 juta lot saham. Investor asing membukukan beli bersih Rp307,71 miliar.
Nilai tukar rupiah menguat +0,07 persen ke level Rp13.655 terhadap USD (12.00 PM).
Bursa Asia
Pasar saham Asia ke zona hijau di sesi pagi pada perdagangan hari Selasa (14/1) di tengah sinyal niat baik AS-China yang mana kedua negara bersiap menandatangani gencatatan senjata dalam perang dagang mereka.
"Pasar tampak sepenuhnya menghargai perjanjian yang ditandatangani," kata Analis CMC Market, Michael McCarthy seperti dikutip reuters. Menurutnya pelaku pasar melakukan aksi beli berdasarkan rumor serta aksi jual berdasarkan fakta. Jika ada penundaan dapat terlihat reaksi negatif yang ekstrim.
Pergerakan positif saham unggulan sektor teknologi menopang laju Indeks Nikkei 225 di bursa saham Jepang. Harga saham Softbank naik 3,22 persen. Di bursa Korsel, Indeks Kospi juga bergerak positif.
Sementara Indeks S&P/ASX200 di bursa Australia berhasil ke zona hijau seiring dukungan dari saham-saham tambang. Harga saham sektor tambang seperti, Fortescue Metals naik 1,48 persen. BHP Group menguat 0,5 persen dan Rio Tinto naik 1,35 persen.
Sedangkan pasar saham China bergerak stagnan. Indeks Shenzhen Composite flat dan Indeks Shenzhen Component melemah 0,21 persen. Indeks Hang Seng tertekan ke zona merah.
Impor China (dalam mata uang USD) dari AS rebound di periode November dan Desember. Di bulan Desember, neraca perdagangan China surplus terhadap AS sebesar USD23,18 miliar atau turun USD24,6 miliar di periode November. Terutama impor kedelai dan daging babi dari AS rebound signifikan di periode Desember. AS menuntut China mengimpor lebih banyak produk agrikultural dari AS sebagai bagian dari kesepakatan perdagangan fase awal.
Indeks Bursa Asia
Indeks MSCI Asia Pasifik (tidak termasuk bursa saham Jepang) +0,21 persen.
Indeks Nikkei 225 (Jepang) +0,60% ke level 23.994. (11.50 AM)
Indeks Shanghai Composite -0,05% ke 3.113.
Indeks Hang Seng (Hong Kong) -0,18% ke 28.901.
Indeks Kospi (Korsel) +0,25% ke 2.234.
Indeks S&P/ASX200 (Australia) +0,66% ke 6.949.
Indeks STI (Singapura) +0,38% ke 3.263 (12.0 PM)
Nilai Tukar
Indeks dolar AS turun tipis ke level 97,373 dibanding level sebelumnya 97,380.
Nilai tukar yen turun di posisi 110,06 dari posisi sebelumnya di level 109 yen.
Dolar Australia stagnan ke kisaran level $0,6900.
Oil
Harga minyak menguat tipis di sesi pagi pada perdagangan hari Selasa (14/1) seiring ekspektasi penurunan persediaan minyak mentah di AS.
Minyak Brent naik 16 sen ke harga USD64,36 per barel (03.01 GMT). Sedangkan minyak WTI naik 13 sen ke level USD58,21 per barel.
(cnbc/reuters/awj/idx)

Sumber : admin