Bursa Siang: Kekhawatiran Lonjakan Suku Bunga Kendur, IHSG Melaju
Friday, May 11, 2018       13:00 WIB

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) menguat sejak sesi opening hingga jeda perdagangan hari Jumat (11/5). IHSG naik +1,84 persen (+108 poin) ke level 6.016.
Indeks Kompas100 +2,20% ke posisi 1242. Indeks LQ45 +2,18% ke level 975 poin. Indeks JII +1,35% ke 686 poin. IDX30 +2,16% ke level 531 poin. Indeks SM Infra18 +3,26% ke posisi 326. Indeks Sri Kehati +1,45% ke posisi 360.
Saham-saham teraktif yang diperdagangkan adalah , , , , , , , , dan . Nilai transaksi yang terjadi mencapai Rp4,67 triliun dengan volume trading sebanyak 48,59 juta lot saham. Pemodal asing aksi beli bersih (net buy) senilai Rp21,38 miliar.
Nilai tukar rupiah +0,39 persen di posisi Rp14.025 per USD. (11.30 am).
Bursa Asia
Sebagian besar indeks pasar saham Asia menguat pada trading hari Jumat (11/5) pagi. Sentimen positif melanda sebagian (bursa Asia) ditopang oleh penguatan bursa saham Wall Street menyusul data inflasi yang lebih rendah dari perkiraan. Sementara harga minyak terus melaju setelah menyentuh level tertinggi secara multi years pada sesi terakhir di tengah kekhawatiran terhadap geopolitik.
Bursa saham Jepang menguat setelah Indeks Nikkei 225 di zona positif. Demikian pula dengan Indeks Topix naik 0,82 persen. Pasar saham Jepang semakin melaju seiring penguatan saham tekno dan finansial.
Di bursa saham Korsel, Indeks Kospi menguat 0,64 persen ditopang oleh sektor tekno dan otomotif. Saham unggulan di bursa Korsel, Samsung Electronics naik 0,39 persen. Di bursa Australia, Indeks S&P/ASX200 menguat 0,11 persen.
Rally 1,36 persen terjadi di pasar saham Hong Kong. Seluruh indeks sektor menguat dimotori oleh sektor finansial dan tekno. Saham raksasa tekno di bursa tersebut, Tencent menguat 1,53 persen dan AAC Technologies menguat 3,51 persen.
Sementara itu di bursa China, indeks acuan Shanghai dan Shenzhen sama-sama bergerak melemah. Indeks Shenzhen turun 0,65 persen.
Inflasi di AS naik 0,2 persen di periode April tetapi di bawah perkiraan para analis sebesar 0,3 persen. Inflasi yang lebih rendah dibandingkan dengan estimasi mengendurkan kekhawatiran pengetatan kebijakan moneter the Fed akan berlangsung lebih cepat dari perkiraan pasar.
Tensi geopolitik di Timur Tengah juga masih menjadi fokus di pasar komoditas. Harga minyak di pasar Asia bergerak menguat di sepanjang sesi trading di Asia. Tim Riset Bank of America dalam risetnya memperkirakan harga minyak akan melambung ke level USD100 per barel seiring tensi geopolitik tersebut.
Indeks dolar AS di posisi 92,693 (pukul 12.18 pm) atau melemah menyusul rilis data inflasi USA pada Kamis kemarin. Sedangkan kurs USD terhadap yen di posisi 109,46.
Indeks Nikkei 225 (Jepang) +1,06% ke posisi 22.730,18. (11.30 am)
Indeks Hang Seng (Hong Kong) +1,36% ke level 31.227,84.
Indeks Shanghai (China) -0,08% ke posisi 3.171,90.
Indeks Straits Times (Singapura) +0,57% ke level 3.557,76. (11.30 am).
Oil
Harga minyak dalam tekanan pada perdagangan hari Jumat (11/5) pagi, meninggalkan level tertinggi yang dicapai pada sesi sebelumnya. Hal ini terjadi di tengah harapan alternatif suplai dapat menggantikan penurunan tajam ekspor minyak Iran ketika sanksi USA terhadap Iran kembali diterapkan.
Harga minyak Brent drop 19 sen ke posisi USD77,329 per barel (03.08 GMT). Brent pada trading sesi kemarin ke level USD78 per barel. Sementara minyak WTI turun 11 sen ke level USD71,25 per barel. WTI sempat ke level tertinggi USD71,89 per barel.
(cnbc/awsj/reuters/mk)

Sumber : admin