Bursa Siang: Market Asia Kehilangan Momentum, IHSG Turun Signifikan 
Tuesday, January 18, 2022       13:06 WIB

Ipotnews - IHSG melorot signifikan saat sesi I berakhir pada perdagangan hari Selasa (18/1). IHSG tergelincir turun sebesar 1,41 persen (94 poin) ke level 6.551.
Indeks LQ45 -1,34% ke 935.
Indeks IDX30 -1,38% ke 500.
Indeks IDX80 -1,39% ke 130.
Jakarta Islamic Indeks (JII) -1,42% ke 547.
Indeks Kompas100 -1,35% ke 1.164.
Indeks Sri Kehati -1,20% ke 370.
Indeks SMInfra18 -1,35% ke 295.
Saham Top Gainers LQ45: , , .
Saham Top Losers LQ45: , , , , , , .
Saham Teraktif: , , , , , , BUKa.
Nilai transaksi Rp6,88 triliun. Volume perdagangan sebanyak 124,31 juta lot saham. Investor asing net buy Rp4,19 miliar. Rupiah down 0,05 persen terhadap USD di level Rp14.330 (12.00 PM).
Bursa Asia
Sebagian besar pasar saham Asia saat awal sesi sempat menguat pada hari Selasa (18/1). Market Asia akhir kehilangan momentum setelah penguatan tersebut terpangkas di sesi siang. Perhatian investor global masih tertuju pada prospek kenaikan suku bunga di AS dalam beberapa bulan ke depan, setelah dua tahun pelonggaran kebijakan yang disebabkan oleh pandemi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Bank sentral Jepang tidak mengubah suku bunga acuannya yang sangat rendah tetapi inflasi Jepang kemungkinan akan meningkat di tahun 2022.
Sementara the Fed akan menggelar meeting pada 25-26 Januari dan diperkirakan tidak untuk mengubah suku bunga. Semakin banyak investor berpikir Maret akan menjadi awal dari siklus pengetatan moneter the Fed. Kenaikan suku bunga umumnya dipandang negatif untuk aset berisiko seperti ekuitas.
"Fokus investor tetap pada The Fed dan kecepatan mereka menaikkan suku bunga," John Milroy, penasihat di broker Ord Minnett di Sydney, mengatakan kepada Reuters.
"Kami pikir ini akan lebih cepat dari perkiraan pasar saat ini. Kondisi booming tetap ada di AS dengan pasar tenaga kerja yang ketat. Bagus untuk pertumbuhan dunia tetapi menambah tekanan inflasi."
Di pasar saham Jepang Indeks Nikkei 225 drop 0,27 persen sementara Indeks Topix juga turun sebesar 0,44 persen.
Adapun Indeks Hang Seng (Hong Kong) melemah 0,14 persen. Saham teknologi yang tergabung dalam Hang Seng Tech Index menguat 0,44 persen meski penguatan tersebut berkurang dari sesi awalnya.
Bursa saham Australia juga ke zona merah. Indeks S&P/ASX200 turun 0,16 persen. Sementara Indeks Kospi di bursa Korsel melemah 1,01 persen. Indeks Kosdaq turun 1,49 persen.
Pasar saham China bergerak ke zona hijaum melawan arus regional. Indeks Shanghai Composite bertambah 0,94 persen dan Indeks Shenzhen Component menguat 0,3 persen.
Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,4%. Indeks MSCI naik 1,1% sejauh bulan ini.
Indeks dolar AS naik 0,11 persen ke level 95,360.
Kurs Yen melemah di posisi 114,85 terhadap USD dari sebelumnya di 114,43
Nilai tukar dolar Australia melemah 0,31 persen ke level $0,7188 terhadap dolar AS.
Minyak
Harga minyak naik signifikan pada trading hari Selasa (18/1) ke level tertinggi lebih dari tujuh tahun. Lonjakan harga terjadi di tengah kekhawatiran tentang kemungkinan gangguan pasokan setelah kelompok Houthi Yaman menyerang Uni Emirat Arab, meningkatkan permusuhan antara kelompok yang bersekutu dengan Iran dan Koalisi pimpinan Arab Saudi. Minyak Brent naik 1,2 persen ke harga USD87,48 per barel. Minyak WTI melaju 1,6 persen ke harga USD85,14 per barel.
(cnbc/idx/bloomberg/reuters)

Sumber : Admin

berita terbaru
Wednesday, Jul 02, 2025 - 17:20 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham IMPC, Beli
Wednesday, Jul 02, 2025 - 17:17 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham TPIA, Beli
Wednesday, Jul 02, 2025 - 17:11 WIB
IPCC Catat Pertumbuhan Kinerja 10,9% hingga Mei 2025
Wednesday, Jul 02, 2025 - 16:54 WIB
Petinggi Bumi Resources (BUMI) Mundur
Wednesday, Jul 02, 2025 - 16:53 WIB
Dua Petinggi BUMI Mundur
Wednesday, Jul 02, 2025 - 16:52 WIB
Investasi Jumbo HMSP
Wednesday, Jul 02, 2025 - 16:16 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham VICO, Beli