Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) balik kembali ke zona pelemahan pada akhir perdagangan sesi 1 hari Senin (28/9) setelah akhir pekan lalu menguat signifikan. IHSG melorot -0,45 persen (-23 poin) ke posisi 4.923.
Indeks LQ45 -0,85% ke 753.
Indeks IDX30 -1,05% ke 411.
Indeks IDX80 -0,77% ke 107.
Jakarta Islamic Indes (JII) -0,24% ke 522.
Indeks Kompas100 -0,68% ke 964.
Indeks Sri Kehati -1,16% ke 303.
Indeks SMInfra18 -0,19% ke 233.
Saham Teraktif:

KAEF

,

KBAG

,

BBRI

,

DEAL

,

BOSS

,

TLKM

,

INAF

.
Saham Top Gainers LQ45:

SCMA

,

JSMR

,

MIKA

,

SMGR

,

MDKA

, POWN ,

TOWR

.
Saham Top Losers LQ45:

TBIG

,

TLKM

,

ADRO

,

WIKA

,

ITMG

,

UNVR

,

MNCN

.
Nilai transaksi Rp3,58 triliun. Volume perdagangan sebanyak 59,87 juta lot saham. Investor asing net sell -Rp324,43 miliar.
Nilai tukar rupiah melorot 0,21 persen ke level Rp14.904 terhadap USD (12.00 PM).
Bursa Asia
Pasar saham China menggerakan penguatan market saham Asia saat perdagangan sesi siang hari Senin (28/9). Meskipun demikian sentimen masih berhati-hati menjelang debat pilpres di USa dan juga lonjakan kasus infeksi baru virus corona yang merusak harapan pemulihan ekonomi global.
Indeks benchmark Asia Pasifik MSCI bersiap melemah secara bulanan setelah 3 bulan terakhir menguat. Pelemahan bulanan ini karena pandemi terus mendatangkan malapetaka ekonomi di seluruh dunia dan meningkatkan kecemasan investor terhadap valuasi yang sudah sangat mahal.
Penguatan market Asia mengekor reli Wall Street akhir pekan lalu meskipun para analis memperkirakan kenaikan tersebut berumur pendek karena ekspektasi pertumbuhan ekonomi mulai goyah.
"Awan mulai berkumpul di negara-negara maju karena ketidakpastian politik meningkat di USA dan Eropa bergulat dengan kebangkitan kasus covid-19," Kerry Craig seorang analis pasar global pada JP Morgan Asset Management.
Pasar saham Australia bangkit ke zona hijau. Indeks S&P/ASX200 menguat 0,11 persen.
Bursa saham China ke zona hijau. Indeks Shanghai Composite menguat 0,3 persen. Sementara Indeks Shenzhen Component menguat 0,14 persen.
Laba industri di China naik 19,1 persen di periode Agustus, demikian data yang dirilis Badan Statistik China. Data perekonomian China terus dipantau para investor sebagai sinyal pemulihan ekonomi berkesinambungan negara tersebut dari krisis pandemi corona.
Indeks Hang Seng (Hong Kong) juga bergerak naik, menguat 0,48 persen. Salah satu saham unggulan di bursa Hong Kong, Xiaomi berhasil menguat 4 persen. Perusahaan asal China, SMIC (pembuat chips) jatuh 4 persen menyusul laporan bahwa USA telah menerapkan larangan ekspor ke perusahaan tersebut karena faktor risiko penggunaan militer.
Tetapi perusahaan China lainnya China Evergrande Group yang juga listing di Hang Seng menguat 7 persen. Hal tersebut terjadi setelah koreksi pada Jumat pekan lalu seiring laporan dokumen yang bocor yang menunjukkan raksasa properti China itu mencari dukungan pemerintah untuk menyetujui rencana restrukturisasi.
Pasar saham Korsel turun ke zona penguatan. Indeks Kospi menguat 1,29 persen. Di bursa saham Jepang, Indeks Nikkei 225 naik 0,72 persen saat sesi siang masih berlangsung dan Indeks Topix melaju 0,81 persen.
Sementara itu indeks acuan market regional, MSCI Asia Pasifik menguat 0,55 persen.
Indeks dolar AS menguat ke level 94,582 dari posisi sebelumnya pada level 93,0.
Kurs Yen melemah ke 105,44 terhadap USD dari posisi sebelumnya di level 105.
Kurs dolar Australia terkoreksi ke $0,7051 dari posisi kemarin pada level $0,72.
Minyak
Posisi harga minyak tertekan saat sesi pagi pada perdagangan hari Senin (28/9) di pasar Asia. Tekanan harga terjadi seiring kasus virus corona mengganggu harapan untuk pemulihan permintaan BBM. Pasokan minyak di jalur penurunan bulanan pertama kali dalam beberapa bulan setelah penurunan pekan lalu.
Minyak WTI dropk 21 sen ke harga USD40,04 per barel. Minyak Brent berkurang 23 sen ke harga USD41,69 per barel. (pkl 02.43 GMT).
(cnbc/reuters/mk)

Sumber : Admin