Bursa Siang: Saham Asia Loyo, Neraca Perdagangan Jepang Meleset Dari Estimasi, IHSG Melaju Mulus
Wednesday, September 18, 2024       12:13 WIB

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) masih betah berselancar di zona hijau. IHSG menanjak 4 poin (+0,05%) ke posisi 7.835 saat akhir trading hari Rabu (18/9).
Volume perdagangan sebanyak 161,09 juta lot saham dengan total nilai transaksi sebesar Rp6,17 triliun. Sektor saham kesehatan terkuat naik 1,15% sekaligus penopang utama laju IHSG . Sedangkan sektor teknologi melorot paling lemah, turun 2,02%.
Jajaran saham top gainers: , , , , , ,
Sedangkan saham teraktif: , , , , , ,
Bursa Asia
Market saham Asia melemah pada perdagangan hari Rabu (18/9). Para trader mempertimbangkan kemungkinan pemangkasan suku bunga the Fed yang lebih besar ke depan.
Mata uang AS turun tajam terhadap yen, mengembalikan sepertiga dari relinya sejak Selasa, ketika data penjualan ritel AS yang secara tak terduga kuat dianggap melemahkan alasan pelonggaran agresif The Fed.
Indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,05%. Hong Kong dan Korea Selatan termasuk di antara pasar utama yang tutup karena hari libur.
Investor menunggu keputusan suku bunga Federal Reserve yang akan dirilis pada hari Rabu di Amerika Serikat, dan menilai data ekonomi dari Jepang. Keputusan suku bunga bank sentral Indonesia juga akan dirilis pada hari ini.
Impor dan ekspor Jepang pada bulan Agustus naik masing-masing sebesar 2,3% dan 5,6% dari tahun lalu, menurut Kementerian Keuangan Jepang. Keduanya meleset dari estimasi jajak pendapat Reuters sebesar 13,4% dan pertumbuhan 10%.
Pesanan mesin sektor swasta Jepang pada bulan Juli turun 0,1% dari bulan sebelumnya, menurut data dari Kantor Kabinet , meleset dari estimasi Reuters sebesar 0,5% kenaikan.
Bank Indonesia akan mengadakan pertemuan pada hari Rabu untuk mengambil keputusan penting mengenai suku bunga acuan BI. Suku bunga acuan berada pada level tertinggi sejak 2016, meskipun inflasi telah menurun hingga jauh di dalam target bank sentral sebesar 1,5%-3,5%
Nikkei225 (Jepang) -0,09%
Topix (Jepang) -0,36%
Shanghai Composite (China) -0,05%
Shenzhen Component (China) -0,55%
CSI300 (China) +0,18%
Hang Seng (Hong Kong) libur
Kospi (Korsel) libur
Taiex (Taiwan) -0,56%
S&P/ASX200 (Australia) -0,14%
Currency
USD-JPY ke 141,36/-0,74%
USD-SGD ke 1,2943/-0,21%
AUD-USD ke 0,6757/+0,01%
USD-CNY ke 7,0961/-0,02%
USD-MYR ke 4,2402/-0,44%
USD-THB ke 33,3050/-0,24%
USD-IDR ke 15.355/+0,13%
Oil
Gerak harga minyak stabil pada hari Rabu (18/9), setelah naik dalam dua sesi sebelumnya. Ini terjadi karena investor menunggu perkiraan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve AS, dengan potensi lebih lanjut kekerasan di Timur Tengah yang mendukung pasar.
Harga minyak mentah Brent turun 3 sen menjadi $73,67 per barel. Sementara harga minyak mentah WTI AS turun 11 sen ke harga $71,08 per barel.
Kedua kontrak naik sekitar $1 per barel pada hari Selasa karena gangguan pasokan yang masih ada di AS, produsen minyak terbesar dunia, setelah Badai Francine. Dan juga karena para pedagang bertaruh bahwa permintaan dapat meningkat menyusul apa yang akan menjadi pemotongan suku bunga pertama oleh Fed dalam empat tahun.
(cnbc/reuters/bloomberg)

Sumber : admin

berita terbaru