Bursa Sore: Abaikan Sentimen GDP China Saham Asia Terkatrol , IHSG Berbalik Hijau
Friday, October 15, 2021       15:55 WIB

Ipotnews - IHSG berbalik arah menguat saat sesi II berakhir pada perdagangan hari Jumat (14/10) setelah sempat dilanda aksi profit taking di sesi pagi. IHSG menguat 0,11 persen atau 7 poin ke level 6.633.
Indeks LQ45 -0,05% ke 972.
Indeks IDX30 -0,05% ke 517.
Indeks IDX80 -0,02% ke 138.
Jakarta Islamic Indeks (JII) -0,23% ke 583.
Indeks Kompas100 +0,00% ke 1.223.
Indeks Sri Kehati -0,16% ke 381.
Indeks SMInfra18 -0,09% ke 322.
Saham Paling Aktif: , , , , , , .
Saham Top Gainers LQ45: , , , , , , .
Saham Top Losers LQ45: , , , , , , .
Nilai transaksi Rp17,63 triliun. Volume perdagangan sebanyak 218,08 juta lot saham. Investor asing net buy Rp1,50 triliun. Rupiah menguat 0,30 persen terhadap USD ke kevel Rp14.074 (03.30 PM).
Bursa Asia
Pasar saham Asia bergerak menguat saat sesi sore pada perdagangan hari Jumat (15/10) yang dibangun oleh gerak positif Wall Street yang leading setelah kinerja laba emiten USA tangguh meskipun kekhawatiran terhadap ekonomi China membatasi kenaikan.
Harga minyak ke level tertinggi multi year, menekan pertumbuhan pasar energi penting di Asia utara tetapi sebaliknya kabar baik bagi beberapa negara eksportir energi di Asia Tenggara.
"Penguatan pasar saham USA mendorong sentimen tetapi terlihat di pasar Asia belakangan ini khususnya China dan Hong Kong, merupakan bursa saham yang mengkhawatirkan, telah mengesampingkan banyak sentimen positif yang muncul dari pasar USA," kata Kyle Rodda, analis dari IG Market.
Data GDP China kuartal III serta investasi bulanan yang akan dirilis pada Senin pekan depan menjadi perhatian besar para investor. "Kami perkirakan pertumbuhan GDP China melambat jadi 4,6 persen di kuartal ketiga dibanding kuartal sebelumnya yang sebesar 5,6 persen, terkait pandangan pelemahan yang berkelanjutan konsumsi dan jasa di tengah pandemi covid-19 serta basis data yang rendah telah susut," kata tim riset Barclays.
Lonjakan signifikan terjadi di pasar saham Taiwan saat Indeks Taiex naik 2,4 persen ke 16.781 menjadi lokomotif penguatan market regional. Saham unggulan di bursa tersebut Taiwan Semiconductor Manufacturing Company ( TSMC ) menguat 4,71 persen setelah merilis kinerja kuartal III. TSMC membukukan laba bersih USD5,57 miliar (156,3 miliar dolar Taiwan). Angka di atas perkiraan sebesar 149 miliar dolar Taiwan.
Di pasar saham Hong Kong, Indeks Hang Seng naik 1,17 persen. Bursa Hong Kong aktif kembali setelah dua hari libur akibat peringatan serangan badai. Pasar saham China daratan juga menguat. Indeks Shanghai Composite naik 0,4 persen ke 3.572 dan Indeks Shenzhen Component menguat 0,52 persen ke 14.415.
Adapun di bursa Jepang, Indeks Nikkei 225 naik 1,81 persen ke 29.068 dan Indeks Topix menguat 1,86 persen 2.023. Sedangkan Indeks Kospi di bursa Korsel naik 0,88 persen dan finis ke 3.015.
Indeks S&P/ASX200 di pasar saham Australia bergerak naik 0,69 persen ke 7.362 MSCI Asia Pacific Indeks (tidak termasuk Jepang) bergerak mendaki naik 1,15 persen.
Indeks dolar AS melorot ke level 93,908 dari sesi sebelumnya di 94,5.
Kurs Yen melemah ke posisi 114,06 terhadap USD dari sesi awal di 112,8.
Nilai tukar dolar Australia landai ke posisi $0,7432 terhadap dolar AS dari posisi $0,74.
Bursa Eropa
Pasar saham Eropa beringsut ke teritori positif saat menit-menit awal pada perdagangan hari Jumat (15/10) pagi waktu setempat. Kinerja laba emiten kuartal ketiga mendorong pasar global menguat pada pekan ini. Indeks Pan Eropa, Stoxx 600 menguat 0,4 persen dimotori sektor saham bank yang naik 1 persen menjadi lokomotif penguatan.
Indeks DAX (Jerman) +0,21% pada posisi 15.494.
Indeks FTSE (Inggris) +0,46% ke level 7.240.
Indeks CAC (Perancis) +0,57% di posisi 6.723.
Minyak
Harga minyak melaju naik pada perdagangan sesi sore hari Jumat (15/10) di pasar komoditas Asia. Penguatan harga terjadi di tengah kuatnya demand serta pasokan yang kian ketat dalam beberapa bulan ke depan seiring lonjakan harga gas dan batu bara memicu pergeseran ke produk minyak.
Minyak Brent naik 1 persen ke posisi harga USD84,84 per barel, merupakan harga tertinggi sejak Oktober 2018. Sedangkan minyak WTI menguat 0,9 persen ke harga USD82,05 per barel
(cnbc/idx/bloomberg/reuters)

Sumber : Admin