Bursa Sore: Defisit Transaksi Melebar, IHSG Longsor Signifikan
Friday, November 09, 2018       16:50 WIB

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) tergusur ke zona merah pada akhir perdagangan hari Jumat (9/11). IHSG terpuruk turun -1,72 persen (-103 poin) ke level 5.874.
Indeks LQ45 -2,55% ke level 931 poin. IDX30 -2,69% ke level 512 poin. Indeks JII -1,61% ke level 654. Indeks Kompas100 -2,32% ke level 1.189. Indeks Sri Kehati -1,68% ke posisi 361. Indeks Sinfra18 -1,41% ke level 307.
Saham-saham teraktif yang diperdagangkan: , , , , , dan .
Saham-saham top gainer LQ45: , , , , , dan .
Saham-saham top loser LQ45: , , , , , dan .
Nilai transaksi yang terjadi mencapai Rp8,16 triliun dengan volume trading sebanyak 93,96 juta lot saham. Pemodal asing aksi jual bersih (net sell) senilai -Rp42,93 miliar.
Sektor konsumer dan industri properti menjadi penekan utama IHSG . Kedua sektor tersebut melemah masing-masing -5,08 persen dan -1,51 persen.
Bank Indonesia (BI) memperkirakan, tingkat defisit transaksi berjalan (current account deficit) Kuartal III-2018 akan berada di bawah 3,5 persen terhadap PDB.
"Mengenai defisit transaksi berjalan di triwulan ketiga ini seperti disampaikan lebih tinggi dari Triwulan II-2018 2018. Kalau persentasi terhadap PDB-nya ada di bawah 3,5 persen di triwulan ketiga tahun ini," kata Gubernur BI, Perry Warjiyo di Jakarta, Jumat (9/11).
Nilai tukar rupiah -1,00 persen ke level Rp14.685 (pukul 04:00 pm)
Bursa Asia
Bursa saham Asia menurun dari posisi tertinggi sebulan terakhir pada perdagangan hari Jumat (09/11). The Fed tampak siap menaikkan suku bunga bulan depan. Penguatan bursa Asia secara mingguan yang diciptakan sejak awal pekan perlahan tanggal setelah pemilu mid term di USA memicu reli pasar saham global.
Tolok ukur market regional, Indeks MSCI Asia Pasifik turun 1,3 persen.
The Fed pada Kamis pekan ini memutuskan tetap mempertahankan suku bunga acuan tetapi masih pada jalur meneruskan kebijakan kenaikan suku bunga secara bertahap, mengarah ke prospek perekonomian yang sehat yang mana dirusak oleh penurunan pertumbuhan investasi bisnis.
"Hasil meeting the Fed dan pernyataannya tidak menghasilkan kejutan penting, tetapi berhasil memperkuat pandangan bahwa ada kenaikan suku bunga bulan Desember dan pasar saham yang memanas," kata Masahiro Ichikawa, Analis pada Sumitomo Mitsui Asset Management yang berbasis di Tokyo.
Menurut Ichikawa, pernyataan the Fed muncul setelah kenaikan tajam pasar saham dan memberi peluang aksi jual untuk menuju ke arah rally.
Indeks acuan bursa saham China berada di zona merah. Indeks Shenzhen turun 0,434 persen. Pelaku pasar di bursa China memonitor lebih dekat polemik perang dagang USA dengan China yang terus menjadi sentimen.
Indeks Harga Konsumen dan Produsen periode Oktober naik masing-masing 2,5 persen dan 3,3 persen dibanding tahun lalu. Data tersebut sejalan dengan estimasi para analis.
Sementara itu Indeks Nikkei 225 dan Indeks Topix di pasar saham Jepang juga ada dalam tekanan. Indeks Topix turun 0,49 persen. Indeks Kospi (Korsel) bergerak melorot -0,31 persen.
Sedangkan Indeks ASX200 (Australia) turun 0,11 persen. Sebagian besar sektor saham melaju secara variatif. Sektor energi drop 1,25 persen dan sektor finansial turun 0,23 persen.
Indeks dolar AS ke posisi 96,882, bergerak menguat dibanding posisi kemarin di level kisaran 96. Nilai tukar yen ke posisi 113,80 terhadap USD setelah melemah dari level di atas 113,6 pada sesi sebelumnya. Sementara dolar Ausie ke posisi $0,7244 atau melemah dibanding kemarin yang menguat di atas posisi $0,729.
Indeks Nikkei 225 (Jepang) -1,05% ke posisi level 22.250.
Indeks Hang Seng (Hong -2,39% ke posisi 25.601.
Indeks Shanghai (China) -1,39% ke posisi 2.598.
Indeks Straits Times (Singapura) -0,49% ke level 3.077.
Bursa Eropa
Market saham Eropa melemah di menit-menit awal perdagangan hari Jumat (09/11) pagi waktu setempat seiring terus berlangsungnya sentimen pasar global.
Indeks FTSE 100 (Inggris) -0,57 persen ke level 7.095
Indeks DAX (Jerman) -0,49 persen pada level 11.471.
Indeks CAC (Perancis) -0,77 persen di posisi 5.092.
Oil
Harga minyak stabil pada perdagangan hari Jumat (09/11). Namun secara mingguan harga minyak tergelincir akibat faktor lonjakan pasokan dan kekhawatiran perlambatan perekonomian menekan harga. Minyak WTI turun 20 persen terhitung sejak awal Oktober.
Minyak Brent naik 9 sen ke harga USD70,74 per barel. Harga minyak WTI drop 6 sen ke harga USD65,61 per barel. (pukul 07:41 GMT).
(cnbc/awsj/reuters/idx)

Sumber : admin