Bursa Sore: Giliran Harga Energi Jadi Sebab Saham Asia Malas Gerak, IHSG Kian BerpamorĀ 
Wednesday, October 13, 2021       15:57 WIB

Ipotnews - IHSG makin bersinar saat sesi II berakhir pada perdagangan hari Rabu (13/10). IHSG melaju naik 0,78 persen atau 50 poin ke level 6.536. Laju mendapat sokongan gairah investor yang masih terus melancarkan aksi beli.
Indeks LQ45 +1,47% ke 960.
Indeks IDX30 +1,52% ke 511.
Indeks IDX80 +1,22% ke 136.
Jakarta Islamic Indeks (JII) +0,27% ke 573.
Indeks Kompas100 +1,47% ke 1.206.
Indeks Sri Kehati +2,18% ke 377.
Indeks SMInfra18 +0,67% ke 319.
Saham Paling Aktif: , , , , , , .
Saham Top Gainers LQ45: , , , , , , .
Saham Top Losers LQ45: , , , , , , .
Nilai transaksi Rp17,79 triliun. Volume perdagangan sebanyak 288,33 juta lot saham. Investor asing net buy Rp1,20 triliun. Rupiah stagnan terhadap USD ke kevel Rp14.217 (03.30 PM).
Bursa Asia
Pasar saham Asia masih tetap bergerak bervariasi saat sesi sore pada perdagangan hari Rabu (13/10) karena adanya kekhawatiran terhadap kenaikan harga energi memicu beban inflasi dan mendorong ekspektasi USA akan mengurangi program pembelian aset surat utang.
"Pekan ini, inflasi mengesampingkan hampir semua hal lain karena itu mendorong ekspektasi the Fed dengan satu atau lain cara dan itu sangat dominan," kata Stefan Hofer, analis dari LGT untuk Asia Pasifik.
Hofer menambahkan periode rilis kinerja emiten kuartal ini juga penting karena pada periode sebelumnya, laba emiten terutama di USA sangat kuat sebagian karena basis yang rendah. Kuartal ketiga mungkin sedikit lebih standar.
Market saham China daratan balik arah menguat saat sesi akhir. Indeks Shanghai Composite naik 0,42 persen dan Indeks Shenzhen Component naik 1,54 persen. Adapun perdagangan hari Rabu di bursa Hong Kong ditunda akibat peringatan serangan badai oleh otoritas pasar saham Hong Kong.
Data yang dirilis hari ini, impor China naik 17,6 persen (YoY), namun masih di bawah perkiraan para analis yang memproyeksikan naik 20 persen. Sedangkan ekspor China periode September naik 28,1 persen. Data ekspor China tersebut di atas perkiraan sebesar 21 persen.
Sementara itu Indeks Nikkei 225 di pasar saham Jepang melemah 0,32 persen dan Indeks Topix melorot 0,45 persen. Namun bursa saham Korsel berhasil menghijau. Indeks Kospi naik 0,96 persen
Indeks S&P/ASX200 di pasar saham Australia bergerak turun 0,11 persen . MSCI Asia Pacific Indeks (tidak termasuk Jepang) bergerak mendaki naik 0,26 persen.
Indeks dolar AS naik tipis ke level 94,41 dari sesi sebelumnya di 94,2.
Kurs Yen menguat tipis ke posisi 113,57 terhadap USD dari sesi awal di 113,6.
Nilai tukar dolar Australia melemah ke posisi $0,734 terhadap dolar AS dari posisi $0,738.
Bursa Eropa
Market saham Eropa melorot turun saat menit-menit awal pada perdagangan hari Rabu (13/10) pagi waktu setempat seiring kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi global dan sentimen inflasi yang terus membelit. Indeks Pan Eropa, Stoxx 600 turun 0,4 persen di awal sesi perdagangan disertai sektor sumber daya dasar turun persen.
Indeks DAX (Jerman) -0,10% pada posisi 15.127.
Indeks FTSE (Inggris) -0,50% ke level 7.094.
Indeks CAC (Perancis) -0,47% di posisi 6.517.
Minyak
Harga minyak tertekan tipis pada perdagangan sesi sore hari Rabu (13/10) di pasar komoditas Asia di tengah kekhawatiran atas pertumbuhan kenaikan demand minyak akan jatuh seiring penderitaan banyak negara akibat masalah inflasi dan rantai pasok.
Minyak Brent melemah 5 sen ke posisi harga USD83,37 per barel. Sedangkan minyak WTI turun 6 sen ke harga USD80,58 per barel.
(cnbc/idx/bloomberg/reuters)

Sumber : Admin