Bursa Sore: Moneter Longgar China Gagal Menopang Saham Asia, IHSG Melesat
Friday, January 21, 2022       15:39 WIB

Ipotnews - IHSG melesat signifikan saat perdagangan pamungkas hari Jumat (21/1). IHSG bangkit dan merayap naik sebesar 1,50 persen (99 poin) ke level 6.726.
Indeks LQ45 +1,74% ke 959.
Indeks IDX30 +1,77% ke 513.
Indeks IDX80 +1,60% ke 133.
Jakarta Islamic Indeks (JII) +1,98% ke 566.
Indeks Kompas100 +1,57% ke 1.192.
Indeks Sri Kehati +1,74% ke 378.
Indeks SMInfra18 +2,12% ke 303.
Saham Top Gainers LQ45: , , , , , , .
Saham Top Losers LQ45: , , , , , .
Saham Teraktif: , , , , , , .
Nilai transaksi Rp11,54 triliun. Volume perdagangan sebanyak 185,49 juta lot saham. Investor asing net buy Rp969,88 miliar. Rupiah up tipis 0,03 persen terhadap USD di level Rp14.335 (03.30 PM).
Bursa Asia
Pasar saham Asia jatuh pada hari Jumat (21/1) sore mengekor pelemahan bursa Wall Street USA seiring ketakutan berkepanjangan atas moneter ketat the Fed dan data ekonomi serta kinerja pendapatan emiten yang lemah dari perkiraan. Hal ini menjadi sentimen yang membebani menjelang meeting the Fed pada pekan depan.
China memangkas suku bunga hipotek acuan pada hari Kamis, langkah terbaru dalam ledakan pelonggaran moneter yang bertujuan menopang ekonomi yang memburuk oleh sektor properti yang bermasalah dan kekhawatiran atas varian Omicron dari virus corona. Baca selengkapnya
Itu gagal untuk menghibur pasar pada hari Jumat, bahkan ketika sumber mengatakan kepada Reuters bahwa bank sentral China akan memangkas suku bunga pinjaman, menyusul pengurangan serupa pada alat likuiditas lainnya.
Tim analis di Nomura percaya dampak dari pemotongan suku bunga pinjaman acuan akan sangat terbatas, karena pemotongan ini terlalu kecil untuk memiliki dampak material.
Market saham China merosot saat akhir sesi. Indeks Shanghai Composite bergerak turun 0,91 persen ke 3.522. Sedangkan Indeks Shenzhen Component down 1,19 persen ke level 14.029. Pasar saham Hong Kong memerah, Indeks Hang Seng meluncur turun 0,19 persen.
Di pasar saham Jepang Indeks Nikkei 225 terkoreksi 0,9 persen ke 27.522. Sementara Indeks Topix down sebesar 0,59 persen ke 1.927. Market Jepang tertekan saham otomotif dan teknologi. Harga saham Toyota turun 2 persen. Mazda drop 3,39 persen dan Mitsubishi turun 3,73 persen. Emiten teknologi Softbank turun 0,72 persen. Sony melemah 1,37 persen.
Data yang dirilis hari ini, Inflasi Jepang periode Desember naik 0,5 persen (YoY) seiring kenaikan harga bahan baku dan BBM.
Sementara Indeks Kospi di bursa Korsel tergerus 1 persen ke 2.834. Bursa saham Australia juga ke zona merah. Indeks S&P/ASX200 turun 2,27 persen ke 7.175 terdesak oleh koreksi saham tambang, saham terkait minyak dan bank.
Indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 1,3 persen.
Indeks dolar AS merayap naik ke level 95,675 dari posisi sebelumnya di level 95,6.
Kurs Yen naik di posisi 113,84 terhadap USD dari sebelumnya di 114.
Nilai tukar dolar Australia melorot ke level $0,7193 terhadap dolar AS dari sesi sebelumnya di $0,72.
Bursa Eropa
Pasar Eropa jatuh pada hari Jumat (21/1) pagi saat awal sesi. Market Eropa mengikuti kemunduran global. Di Inggris Indeks FTSE -100 71 poin lebih rendah ke level 7.508. Indeks DAX (Jerman) melemah 190 poin ke posisi 15.707 dan di Perancis Indeks CAC-40 turun 91 poin ke posisi 7.100.
Minyak
Harga minyak turun pada hari Jumat (21/1) di sesi sore, setelah naik ke level tertinggi tujuh tahun minggu ini. Minyak melemah karena investor profit taking setelah persediaan minyak mentah dan bahan bakar AS naik, meskipun sentimen keseluruhan tetap solid karena kekhawatiran atas ketatnya pasokan dan risiko geopolitik. Minyak Brent drop 1,7 persen ke harga USD86,86 per barel. Minyak WTI melemah 1,9 persen ke harga USD83,89 per barel.
(cnbc/idx/bloomberg/reuters)

Sumber : Admin