Bursa Sore: Resesi Terbuka Lebar Saham Asia Sempat Goyah, IHSG Rebound di Menit Akhir 
Thursday, June 23, 2022       15:44 WIB

Ipotnews - IHSG akhirnya terbebas dari teritori pelemahan pada akhir perdagangan hari Kamis (23/6). IHSG menjauh dari zona merah setelah naik sebesar 0,20 persen (13 poin) ke level 6.998. Penguatan IHSG seiring keputusan BI tetap mempertahankan suku bunga acuan di level 3,50 persen.
Indeks LQ45 -0,02% ke 1.008
Indeks IDX30 -0,04% ke 538.
Indeks IDX80 -0,06% ke 141.
Jakarta Islamic Indeks (JII) -0,08% ke 584.
Indeks Kompas100 +0,03% ke 1.226.
Indeks Sri Kehati +0,33% ke 398.
Indeks SMInfra18 +0,31% ke 310.
Saham Top Gainers LQ45: , , , , , , .
Saham Top Losers LQ45: , , , , , , .
Saham Teraktif: , , , , , ,
Nilai transaksi Rp15,68 triliun. Volume perdagangan sebanyak 245,33 juta lot saham. Investor asing net sell Rp1,70 triliun. Rupiah bangkit 0,15 persen terhadap USD di level Rp14.840 (03.30 PM).
Bursa Asia
Saham Asia sempat goyah pada Kamis (23/6) sore, karena meningkatnya kekhawatiran tentang risiko resesi global di tengah kenaikan suku bunga agresif oleh Federal Reserve sehingga membuat sentimen investor luas rapuh.
Ketua Fed Jerome Powell, dalam kesaksiannya kepada Komite Perbankan Senat AS, menggarisbawahi komitmen mereka untuk menurunkan inflasi dengan segala cara dan mengakui resesi "tentu saja mungkin".
Sebuah jajak pendapat Reuters menunjukkan The Fed akan memberikan kenaikan suku bunga 75 basis poin lagi pada Juli, diikuti oleh kenaikan setengah poin pada September, dan tidak akan mengurangi pergerakan seperempat poin hingga paling cepat November.
"Yang jelas adalah pasar memandang resesi sebagai kemungkinan yang semakin besar, pandangan yang didengar dari Powell, yang merinci bahwa resesi adalah kemungkinan tetapi bukan niat mereka," kata Chris Weston, kepala penelitian di broker Pepperstone di Melbourne.
"Ekuitas telah bertahan dengan baik meskipun ada penurunan komoditas, secara keseluruhan telah terjadi rotasi ke area berisiko rendah di pasar dan sektor defensif, dengan arus keluar yang dapat diprediksi dari stok energi dan material."
Indeks Hang Seng di bursa saham Hong Kong naik 1,36%, dan indeks Hang Seng Tech naik 2,24%. Saham Alibaba naik 7 persen dan Xpeng menguat 10 persen.
Pasar Cina daratan finis lebih tinggi. Indeks Shanghai Composite naik 1,62% ke 3.320 dan Indeks Komponen Shenzhen naik 2,19% ke 12.514.
Indeks saham Jepang bergerak variatif. Indeks Nikkei 225 naik tipis ke level 26.171 dan Indeks Topix turun secara fraksional ke level 1.851.
Bursa saham Korsel menyerah ke zona merah. Indeks Kospi turun 1.22% ke 2.314. Selanjutnya Indeks Kosdaq turun 4,36% ke 714.
Di bursa saham Australia, Indeks S&P/ASX 200 0,31 persen ke 6.528. Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang menguat 1%.
Clifford Bennett, kepala ekonom di ACY Securities, mengatakan ada upaya aksi beli yang sangat kuat di posisi bottom, tetapi pasar hanya dapat diperdagangkan sideways. "Di latar belakang, pandangan fundamental yang sebenarnya terus memburuk," tambahnya.
Indeks dolar AS berada di posisi 104,118. Yen Jepang berada pada level 135,57 yen per dolar, bangkit dari sesi sebelumnya di 136. Dolar Australia berada di posisi $0,6896 atau melemah dari sesi sebelumnya di $0,702.
Bursa Eropa
Pasar saham Eropa dibuka lebih rendah pada Kamis (23/6) pagi waktu setempat. Pelaku pasar global melihat volatilitas baru setelah pemulihan singkat menyusul perdagangan yang kacau pekan lalu.
Indeks FTSE Inggris 38 poin lebih rendah pada 7.053, Indeks DAX Jerman turun 79 poin ke 13.079, Indeks CAC-40 Prancis turun 40 poin pada 5.879 dan Indeks FTSE MIB Italia melemah 161 poin ke posisi 21.528.
Minyak
Harga minyak lanjut melorot pada perdagangan hari Kamis (23/6) di sesi sore. Para investor mengkalibrasi ulang penilaian terhadap risiko resesi dan demand BBM di tengah kenaikan suku bunga di sejumlah negara penting. Minyak Brent merosot 1,2 persen ke harga USD110,40 per barel. Sedangkan minyak WTI AS bergerak melemah 1,3 persen ke harga USD104,78 per barel.
(cnbc/idx/bloomberg/reuters)

Sumber : Admin