Bursa Sore: Rupiah Semakin Bersinar, Aksi Jual Asing Tekan IHSG
Friday, November 30, 2018       16:47 WIB

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) dalam tekanan pada akhir perdagangan hari Jumat (30/11). IHSG tergerus -0,84 persen (-52 poin) ke level 6.056.
Indeks LQ45 -1,15% ke level 966 poin. IDX30 -1,26% ke level 532 poin. Indeks JII -0,37% ke level 662. Indeks Kompas100 -1,03% ke level 1.233. Indeks Sri Kehati -1,15% ke posisi 373. Indeks Sinfra18 -1,64% ke level 305.
Saham-saham teraktif yang diperdagangkan: , , , , , dan .
Saham-saham top gainer LQ45: , , , , , dan .
Saham-saham top loser LQ45: , , , , , dan .
Nilai transaksi yang terjadi mencapai Rp16,78 triliun dengan volume trading sebanyak 140,65 juta lot saham. Pemodal asing aksi jual bersih (net sell) senilai -Rp1,40 triliun.
Sektor keuangan dan industri dasar menjadi penekan utama laju IHSG . Kedua sektor tersebut melemah masing-masing -1,89 persen dan -1,52 persen.
Nilai tukar rupiah +0,56 persen ke level Rp14.303 (pukul 04:00 pm)
Bursa Asia
Pasar saham Asia mixed pada akhir perdagangan hari Jumat (30/11). Para pemodal sangat mengantisipasi hasil meeting Donald Trump dan Xi Jinping pada forum KTT G20 di Argentina. KTT tersebut diharapkan meredakan eskalasi perang dagang antara kedua negara.
MSCI Asia Pacific Indes sebagai tolok ukur pasar saham regional (tidak termasuk bursa Jepang) bergerak naik 0,1 persen.
Para analis menyatakan bahwa isyarat yang lebih damai antara kedua pemimpin dapat menunjukkan reaksi positif pasar saham. Namun beberapa analis mengingatkan perang dagang tidak akan lenyap hanya karena pertemuan tersebut.
"Kesepakatan secara komprehensif masih tidak mungkin. Kesepakatan kerangka kerja negosiasi bersama di waktu mendatang dengan penundaan tarif impor 25 persen terhadap barang impor China senilai USD200 miliar cukup untuk menjadi hasil yang baik," kata Huani Zhu, analis pada Mizuho Bank.
Tolok ukur pasar saham China kompak bergerak menguat. Indeks Shanghai melaju dan Indeks Shenzhen naik 0,92 persen. Penguatan juga terjadi di bursa Hong Kong setelah Indeks Hang Seng di zona hijau.
Indeks Manufaktur China periode November turun level 50 dibandingkan periode Oktober yang berada di posisi 50,2.
Indeks Nikkei 225 melaju positif dan Indeks Topix di bursa Jepang naik 0,48 persen.
Sementara di bursa Korsel, Indeks Kospi melemah 0,82 persen. Bank of Korea menaikkan tingkat suku bunga acuan pada keputusan yang ditetapkan Jumat akhir pekan ini. Kenaikan ini untuk pertama kali tahun ini, tetapi kenaikan telah disebuatkan sebagaimana diperkirakan secara meluas. Para analis mengatkaan walapun secara keseluruhan indikator perekonomian melambat, bank sentral Korsel menaikkan suku bunga karena risiko ketidakseimbangan finansial.
Indeks ASX 200 (Australia) melemah -1,58 persen disertai sebagian besar sektor saham melemah. Subsektor finansial tumbang 1,58 persen. Sektor material drop 0,69 persen.
Indeks dolar AS ke level 96,77 melemah dari level di kisaran 97,200 seiring sinyal the Fed mungkin menghentikan kenaikan suku bunga. Kurs yen di level 113,37 terhadap dolar AS. Dolar Australia di level $0,7318.
Indeks Nikkei 225 (Jepang) +0,40% ke level 22.351.
Indeks Hang Seng (Hong +0,21% ke posisi 26.506.
Indeks Shanghai (China) +0,81% ke posisi 2.588.
Indeks Straits Times (Singapura) +0,26% ke level 3.117.
Bursa Eropa
Market saham Eropa mixed pada menit-menit awal perdagangan hari Jumat (30/11) pagi waktu setempat. Para pemodal mengalihkan perhatian ke pelaksanaan KTT G20.
Indeks FTSE (Inggris) -0,51% di posisi 7.002.
Indeks DAX (Jerman) -0,32% pada level 11.262.
Indeks CAC (Perancis) -0,29% ke posisi 4.991.
Oil
Posisi harga minyak Brent bergerak solid pada perdagangan hari Jumat (30/11) sore di pasar Asia. OPEC dan Rusia diperkirakan sepakat memangkas produksi pada pertemuan pekan depan. Sementara minyak WTI melemah akibat faktor persediaan minyak di USA melonjak.
Minyak Brent naik 17 sen ke harga USD59,68 per barel (pukul 07:42 GMT). Harga minyak WTI drop 4 sen ke harga USD51,41 per barel.
(cnbc/awsj/reuters/idx)

Sumber : admin