Bursa Sore: Tekanan Pada Harga Komoditas Kembali Hambat Pergerakan IHSG
Tuesday, March 13, 2018       17:02 WIB

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) tertekan ke zona merah pada finis perdagangan hari Selasa (13/3). IHSG melemah -1,35% (-88 poin) ke posisi 6.412.
Tim Riset PT Indo Premier Sekuritas menyimpulkan tekanan terhadap IHSG terjadi seiring sentimen negatif kekhawatiran investor pada ancaman perang dagang pasca penetapan tarif bea masuk produk impor baja dan alumunium.
Selain itu terkait pula koreksi turun harga komoditas minyak, batubara dan nikel. "Laporan kinerja emiten yang sesuai dengan konsensus membuat para investor cenderung melanjutkan aksi jual sehingga menambah tekanan terhadap indeks," demikian menurut Indo Premier.
Indeks Kompas100 -1,53% ke posisi 1345. Indeks LQ45 -1,70% ke level 1057 poin. Indeks JII -1,81% ke 742 poin. IDX30 -1,69% ke level 578 poin. Indeks SM Infra18 -1,92% ke posisi 376. Indeks Sri Kehati -1,20% ke posisi 391.
Saham-saham teraktif yang diperdagangkan adalah , , , , , , , , dan .
Nilai transaksi yang terjadi mencapai Rp8,90 triliun dengan volume trading sebanyak 118,36 juta lot saham. Pemodal asing aksi jual bersih (net sell) -Rp702,07 miliar.
Nilai tukar rupiah -0,04% di posisi Rp13.749 per USD. (16.00 pm).
Bursa Asia
Market saham Asia bergerak sideways pada perdagangan hari Selasa (13/3) pagi. Para pemodal mencermati data inflasi Amerika yang akan dirilis hari ini.
Indeks Nikkei 225 bergerak fluktuatif di tengah berkembangnya skandal kronisme yang dapat menekan pemerintahan PM Jepang Shinzo Abe's.
Sebagian besar emiten produsen baja masih dalam tekanan seiring ekspektasi tertekan sentimen penerapan tarif impor produk baja oleh pemerintah Amerika. Saham produsen baja dari Jepang, JFE Holding dan Nippon Steel turun masing-masing 0,68 persen.
Bursa saham Australia melemah 0,36 persen. Saham produsen baja di negara tersebut, Bluescope Steel melemah 1,51 persen. Saham-saham lain seperti Rio Tinto turun 1,96 persen. AMP turun 0,74 persen dan Westpac turun 0,2 persen.
Di bursa Korsel, Indeks Kospi naik 0,42 persen. Emiten produsen baja, Posco bergerak menguat 0,14 persen setelah sempat tertekan. Emiten baja lain seperti Dongkuk Steel dan Hyundai Steel melemah masing-masing 0,49 persen dan 1,53 persen.
Indeks Hang Seng di pasar saham Hong Kong berada di zona merah. Begitu pula dengan pasar saham Tiongkok ditutup di area negatif.
Pemerintah Tiongkok pada hari ini menyatakan penggabungan aturan di sektor perbankan dan asuransi untuk merampingkan dan mengetatkan pengawasan sistem finansial. Saham Agricultural Bank of China (ABC) naik 5 persen. Bank terbesar ketiga di China tersebut pada Senin kemarin mengumumkan akan meningkatkan sebesar 100 miliar yuan dalam private placement. Kementerian Keuangan China akan menjadi salah satu pendukungnya.
Para pemodal juga fokus mencermati angka inflasi Amerika. Polling oleh kantor berita Reuters menyatakan inflasi periode Februari di Amerika diperkirakan sebesar 1,8 persen.
Indeks dolar As menguat 0,14 persen tipis ke 90,018 (pukul 3.18 pm HK/SIN). Yen melemah terhadap dolar AS di posisi 106,84 yen. (pukul 3.10 pm HK/SIN).
Indeks Nikkei 225 (Jepang) +0,66% ke level 21.968,10.
Indeks Hang Seng (Hong Kong) +0,02% ke level 31.601,45.
Indeks Shanghai (China) -0,49% ke level 3.310,24.
Indeks Straits Times (Singapura) +1,57% ke level 3.540,19.
Bursa Eropa
Market saham Eropa mixed dalam mengawali perdagangan hari Selasa (13/3) pagi waktu setempat. Para pemodal memonitor rilis data kinerja laba emiten serta wait and see rilis data inflasi Amerika.
Indeks FTSE (Inggris) -0.02% di posisi 7.213,48.
Indeks DAX (Jerman) +0.03% ke level 12.422,08.
Indeks CAC (Perancis) +0.22% ke posisi 5.288,37.
Oil
Posisi harga minyak dalam tekanan pada trading hari Selasa (13/3) sore di pasar komoditas Asia, memperpanjang pelemahan sesi sebelumnya. Hal ini terjadi seiring kenaikan produksi minyak Amerika tak terelakkan membebani market.
Harga minyak Brent drop 18 sen ke posisi USD64,77 per barel. Sementara minyak WTI turun 18 sen ke level USD61,18 per barel.(pukul 07.47 GMT)
(cnbc/awsj/reuters/mk)

Sumber : admin