Bursa Sore: The Fed Hampir Pasti Longgarkan Moneter, Saham Balik Menghijau, IHSG Datar
Wednesday, September 18, 2024       16:26 WIB

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) bergerak flat. IHSG melorot tipis 3 poin (-0,03%) ke posisi 7.829 saat akhir trading hari Rabu (18/9).
Volume perdagangan sebanyak 286,74 juta lot saham. Sementara total nilai transaksi sebesar Rp12,29 triliun.
Sektor saham kesehatan terkuat naik 2,15%. Sedangkan sektor teknologi melorot paling lemah, turun 2,5%.
Jajaran saham top gainers: , , , , , ,
Sedangkan saham teraktif: , , , , , ,
Bursa Asia
Saham Asia melaju positif pada perdagangan hari Rabu (18/9) sore karena para pedagang mempertimbangkan kemungkinan pemangkasan suku bunga Federal Reserve.
Mata uang AS turun tajam terhadap yen, mengembalikan sekitar setengah dari relinya dari hari Selasa, ketika data penjualan ritel AS yang secara tak terduga kuat dianggap melemahkan pelonggaran agresif Fed.
Peluang Fed memulai siklus pelonggarannya dengan pemangkasan super besar-besaran sebesar 50 basis poin (bps) berfluktuasi di Asia, turun ke 63% di awal hari dari 67% sekitar waktu yang sama pada hari Selasa. Peluang tersebut akhirnya stabil di sekitar 65%, menurut data LSEG .
Indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,27%. Hong Kong dan Korea Selatan termasuk di antara pasar utama yang tutup karena liburan.
Analis Commonwealth Bank of Australia Kristina Clifton memperkirakan penurunan suku bunga seperempat poin dari Fed, "karena sejarah menunjukkan bahwa FOMC membutuhkan alasan yang baik untuk memulai siklus pemotongan mereka dengan pemotongan lebih dari 25 bps."
Namun, jika terjadi pelonggaran yang lebih agresif, reaksi dolar dapat sangat bervariasi, katanya.
"Pemotongan 50 bps yang membuat pasar takut tentang prospek ekonomi AS dapat meningkatkan USD karena merupakan mata uang safe haven," kata Clifton. "Namun, pemotongan 50 bps yang meredakan kekhawatiran tentang prospek ekonomi AS dapat melemahkan USD."
Impor dan ekspor Jepang pada bulan Agustus naik masing-masing sebesar 2,3% dan 5,6% dari tahun lalu, menurut Kementerian Keuangan Jepang. Keduanya meleset dari estimasi jajak pendapat Reuters sebesar 13,4% dan pertumbuhan 10%. Pesanan mesin sektor swasta Jepang pada bulan Juli turun 0,1% dari bulan sebelumnya, menurut data dari Kantor Kabinet , meleset dari estimasi Reuters sebesar 0,5% kenaikan.
Nikkei225 (Jepang) +0,49% ke 36.380
Topix (Jepang) +0,38% ke 2.565
Shanghai Composite (China) +0,49% ke 2.717
Shenzhen Component (China) +0,11% ke 7.992
CSI300 (China) +0,37% ke 3.171
Hang Seng (Hong Kong) libur
Kospi (Korsel) libur
Taiex (Taiwan) -0,78% ke 21.678
S&P/ASX200 (Australia) +0,01% ke 8.142
Currency
USD-JPY ke 141,77/-0,45%
USD-SGD ke 1,2943/-0,21%
AUD-USD ke 0,6780/+0,36%
USD-CNY ke 7,0898/-0,10%
USD-MYR ke 4,2382/-0,49%
USD-THB ke 33,2710/-0,34%
USD-IDR ke 15.335/0,00%
Bursa Eropa
Pasar saham Eropa merosot pada hari Rabu (18/9) karena investor mempertimbangkan data utama dari kawasan tersebut dan mengamati keputusan suku bunga Federal Reserve AS.
Indeks Stoxx 600 turun 0,17% pagi hari waktu London. Bursa regional dan sektor-sektor sebagian besar melemah. Saham pertambangan dan teknologi terakhir turun sebesar 0,66%.
Indeks DAX (Jerman) -0,02% ke 18.721
Indeks FTSE (Inggris) -0,25% pada posisi 8.289
Indeks CAC (Perancis) -0,05% di level 7.483
Oil
Harga minyak melorot pada perdagangan hari Rabu (18/9) sore. Pelemahan harga tersebut karena data ekonomi makro yang lemah membebani permintaan, mengimbangi kemungkinan gangguan kekerasan di Timur Tengah dan dampak potensial dari penurunan suku bunga AS sebagaimanan perkiraan.
Harga minyak mentah Brent turun 49 sen menjadi $73,21 per barel. Sedangkan harga minyak mentah AS untuk Oktober turun 50 sen ke harga $70,69 per barel.
(cnbc/reuters/bloomberg)

Sumber : admin