Bursa Sore: Transaksi Ramai, IHSG Melaju Kencang
Wednesday, May 29, 2019       16:42 WIB

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) melaju kencang pada akhir perdagangan hari Rabu (29/5). IHSG naik +1,18 persen (+70 poin) ke level 6.104.
Indeks LQ45 +1,53% ke 959. Indeks IDX30 +1,57% ke level 528. IDX80 +1,59% ke 135. Indeks JII +1,20% ke posisi 646. Indeks Kompas100 +1,48% ke 1.228. Indeks Sri Kehati +1,66 persen ke 378 dan Indeks SMInfra18 +1,83 persen ke level 319.
IHSG melaju positif pada menjelang libur panjang hari Raya Idul Fitri. Laju IHSG tersebut terjadi di tengah sentimen investor yang memburuk di market regional seiring belum redanya sinyal konflik dagang AS versus China.
Saham-saham teraktif: , , , , , .
Saham-saham top gainers LQ45: , , , , , , .
Saham-saham top losers LQ45: , , , , , , .
Nilai transaksi mencapai Rp10,83 triliun. Volume trading sebanyak 148,20 juta lot saham. Investor asing membukukan beli bersih Rp331,83 miliar.
Nilai tukar rupiah drop -0,17% ke level Rp14.395 terhadap USD (04.00 pm)
Bursa Asia
Market saham Asia tumbang pada perdagangan hari Rabu (29/5). Laju market Asia tertekan seiring sentimen investor yang memburuk karena khawatir terhadap pertumbuhan ekonomi global akibat konflik dagang AS vs China menunjukkan tidak ada sinyal mengendur.
Indeks MSCI Asia Pasifik (tidak termasuk pasar saham Jepang) terkoreksi 0,5 persen.
Para trader di market Asia masih fokus pada perang dagang AS vs China. Pada Senin awal pekan ini, Presiden AS Donald Trump mengatakan AS belum siap membuat kesepakatan dengan China dalam perang dagang. Pemerintah China merespon hal tersebut, Beijing memperingatkan siap menggunakan tanah jarang untuk menyerang kembali Amerika Serikat.
Analis UBS Wealth Management, Adrian Zuercher menilai pada tahap ini AS sangat nyaman karena mereka tidak melihat pertumbuhan benar-benar tertekan. "Kami pikir pertumbuhan sebenarnya melambat dan sama dari sisi China," ujarnya seperti dikutip CNBC .
Pasar saham Jepang menyerah setelah Indeks Nikkei 225 turun ke zona merah di akhir sesi. Indeks Topix tertekan turun 0,94 persen ke posisi 1.536,41.
Sementara bursa saham China bergerak lesu di akhir sesi setelah di awal perdagangn variatif. Indeks Shenzhen Composite flat ke level 1.541,66. Indeks Shenzhen Component melorot 0,28 persen di posisi 9.010,36.
Adapun di bursa saham Hong Kong. Laju Indeks Hang Seng menukik ke ke zona merah seiring pelemahan yang terjadi pada saham HSBC dan China Construction Bank.
Indeks Kospi di bursa Korsel ke zona pelemahan setelah drop 1,25 persen di posisi 2.023,32. Harga saham Samsung Electronics turun 1,76 persen. Sedangkan di bursa Australia, Indeks ASX200 bergerak melemah sebesar 0,69 persen di level 6.440,00 seiring koreksi pada seluruh sektor saham.
Adapun di pasar finansial, Indeks dolar AS melaju ke level 97,968 dibandingkan level kemarin pada posisi 97,8. Nilai tukar yen menguat ke posisi 109,20 terhadap USD dibanding posisi sesi sebelumnya di level 109,5. Dolar Australia di posisi $0,6917 terdepresiasi sejak hari Selasa pekan ini.
Indeks Nikkei 225 (Jepang) -1,21% ke posisi 21.003.
Indeks Hang Seng (Hong Kong) -0,57% ke level 27.235.
Indeks Shanghai (China) +0,16% pada level 2.914.
Indeks Straits Times (Singapura) -0,06 ke level 3.163.
Bursa Eropa
Market saham Eropa melemah di menit-menit awal pada perdagangan hari Rabu (29/5) pagi waktu setempat. Hal ini seiring kekhawatiran atas perang dagang antara China vs AS serta potensi kebuntuan anggaran negara antara Italia dan Uni Eropa.
Indeks DAX (Jerman) -0,87% di posisi 11.921.
Indeks FTSE (Inggris) -0,86% pada level 7.206.
Indeks CAC (Perancis) -1,30% ke posisi 5.243.
Minyak
Harga minyak jatuh pada perdagangan sesi sore, hari Rabu (29/5) di pasar komoditas Asia. Hal tersebut terjadi seiring masih adanya kekhwatiran terhadap konflik dagang AS versus China yang berpotensi menekan ekonomi global. Ketatnya suplai dari anggota OPEC serta ketegangan politik di Timur Tengah menjadi pendorong harga.
Minyak Brent drop 58 sen ke harga USD 69,53 per barel (06:41 GMT atau 13.41 WIB). Sedangkan minyak WTI menurun 70 sen ke harga USD 58,46 per barel.
(cnbc/reuters/awj/idx)

Sumber : admin