Cikarang Listrindo (POWR) Mau Rilis Surat Utang USD500 Juta di Bursa Singapura
Friday, October 11, 2024       09:38 WIB

IDXC hannel - PT Cikarang Listrindo Tbk () berencana menerbitkan surat utang (notes) senilai maksimal USD500 juta. Surat utang tersebut menawarkan suku bunga hingga 7 persen per tahun.
Manajemen dalam keterbukaan informasi BEI mengatakan, penerbitan surat utang dengan jumlah pokok sebesar-besarnya USD500 juta dilaksanakan untuk meningkatkan likuiditas perseroan dan untuk mendukung kebutuhan pembiayaan umum perseroan.
Jika dihitung dengan asumsi kurs Rupiah berdasarkan Jisdor Bank Indonesia (BI) per 9 Oktober 2024 sebesar Rp15.607 per USD, nilai surat utang tersebut setara dengan Rp7,8 triliun.
"Peningkatan likuiditas tersebut akan digunakan untuk pelunasan sebagian atau keseluruhan atas surat utang (notes) 2026 (termasuk bunga dan biaya lainnya)," kata manajemen, Jakarta, Kamis (10/10/2024).
Surat utang (notes) 2026 adalah surat utang yang diterbitkan anak usaha Listrindo Capital B.V., di mana perusahaan telah mengalihkan seluruh hak dan kewajibannya atas surat utang (notes) 2026 kepada pada 25 September 2019. Surat utang tersebut masih memiliki jangka waktu sampai 2026.
"Penerbitan surat utang (notes) dan pelunasan surat utang (notes) 2026 akan tergantung pada kondisi pasar. Perseroan akan memerhatikan kondisi yang terbaik yang akan diperoleh perseroan sesuai rencana perseroan untuk menerbitkan surat
utang dan melunasi sebagian atau keseluruhan atas notes 2026," tutur manajemen.
Surat utang (notes) 2026 memiliki suku bunga tetap sejumlah 4,95 persen dan dibayarkan dua kali dalam setahun pada 14 Maret dan 14 September setiap tahunnya. Jatuh tempo pada 14 September 2026.
Tercatat di Bursa Singapura
Manajemen mengatakan, penerbitan surat utang (notes) oleh perseroan melalui penawaran internasional kepada lembaga atau investor lain di luar wilayah Indonesia secara terbatas, yang akan dicatatkan di Bursa Efek Singapura atau Singapore Exchange Securities Trading Limited (SGX-ST).
Sementara surat utang yang akan diterbitkan rencananya akan jatuh tempo paling lambat tahun ke-10 sejak surat utang diterbitkan.
"Suku bunga direncanakan tetap sebesar maksimal 7 persen per tahun. Bunga dibayarkan setiap enam bulan," tutur manajemen.
Rencana transaksi ini bernilai lebih dari 50 persen ekuitas perseroan berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan, sehingga akan digelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk meminta persetujuan penerbitan surat utang (notes) USD500 juta ini pada Jumat, 22 November 2024 pukul 10.00 WIB.
Sekedar informasi tambahan, saham ditutup melemah 0,71 persen di Rp700 pada perdagangan Rabu ini.

Sumber : idxchannel.com