Dana Kelolaan Reksa Dana Diperkirakan Bakal Capai Rp1.000 Triliun
Thursday, February 09, 2023       16:51 WIB

Ipotnews - Industri reksa dana di pasar modal diyakini akan tumbuh pesat sehingga dana kelolaannya dapat tumbuh menjadi Rp1.000 triliun dalam 3 tahun ke depan.
M. Arief Maulana, Head of Wealth Management Mirae Asset, mengatakan ada dua faktor utama pendorong pertumbuhan industri reksa dana. Pertama adalah inovasi teknologi informasi (information technology/IT) dari pelaku pasar modal dengan bertumbuhnya industri fintech dan kedua kondisi masyarakat yang semakin melek teknologi selepas pandemi.
"Dengan inovasi IT, kami meyakini target industri reksa dana Rp 1.000 triliun pada 2027 akan mudah tercapai, bahkan bisa lebih cepat lagi," ujar Arief dalam keterangannya, Kamis (9/2).
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan dana kelolaan industri reksa dana sebesar Rp504 triliun tahun lalu. Itu berasal dari 2.120 produk reksa dana yang dikelola 96 manajer investasi sejak reksadana pertama di Indonesia terbit pada 1995. OJK menargetkan dana kelolaan itu tumbuh menjadi Rp1.000 triliun pada 2027.
Dalam kondisi ekonomi seperti sekarang, dia menyarankan investor untuk menggunakan strategi alokasi aset (asset allocation) menghadapi masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan, baik nasabah retail maupun korporasi.
Salah satu tujuan menggunakan strategi asset allocation adalah membagi investasi ke dalam beberapa instrumen yang berbeda sehingga mendapatkan manfaat diversifikasi risiko yang lebih baik. Salah satu instrumen yang lebih stabil ketika ekonomi global sedang berada pada tren pengetatan kebijakan moneter adalah reksa dana pasar uang.
Arief mengatakan keunggulan reksa dana pasar uang dibanding instrumen pasar uang lain adalah adanya insentif pajak, tidak ada fee beli-jual, portofolio yang terdiversifikasi, likuid karena penarikan dana bisa setiap waktu, dan nilai minimal investasi yang rendah. Di dalam reksa dana pasar uang, ada instrumen tabungan, deposito, dan efek utang bertenor kurang dari 1 tahun," ulasnya.
"Saat ini kami sangat sarankan investor korporasi dan institusi agar melakukan asset allocation sebagian besar portofolionya ke dalam reksa dana pasar uang," sambungnya.
(Marjudin)

Sumber : Admin