Dari Sisi Jumlah, Produk ETF Indonesia No.1 Di ASEAN
Friday, June 11, 2021       15:49 WIB

Ipotnews - Pertumbuhan Exchange Traded Fund (ETF) di Indonesia sejak tahun 2007 hingga Mei 2021 berlangsung pesat. Indonesia kini bahkan menduduki peringkat pertama di ASEAN dari sisi jumlah produk ETF.
Head of Business Development Bursa Efek Indonesia (BEI), Ignatius Denny Wicaksono mengatakan, pertumbuhan ETF di Indonesia sangat signifikan. Pada tahun 2007, jumlah produk ETF Indonesia baru 2, kemudian meningkat jadi 14 produk pada tahun 2017. Selanjutnya pada tahun 2018, jumlah produk ETF meningkat menjadi 38 produk.
"Tahun lalu meningkat menjadi 47 produk. Sampai Mei 2021 masih 47 produk," kata Denny dalam pembukaan ETFest 2021 secara virtual yang digelar oleh PT IndoPremier Sekuritas, Jumat (11/6).
Denny membandingkan dengan Singapura, semula mempunyai 64 produk ETF pada tahun 2017. Setahun kemudian jumlahnya turun menjadi 51 produk. Jumlah produk ETF Singapra 2019 masih sama 51 produk. Namun pada tahun 2020 anjlok menjadi hanya 32 produk. Terakhir per Mei 2021, hanya 30 produk ETF di pasar saham Singapura.
Untuk Thailand, jumlah produk ETF pada 2017 mencapai 16 produk. Kemudian meningkat menjadi 17 produk pada tahun 2018 dan 2019. Namun tahun lalu jumlah produk ETF di Negeri Gajah Putih merosot 12 produk. Terakhir Mei 2021 masih hanya tersedia 12 produk.
Sedangkan Malaysia hanya menyediakan 9 produk ETF pada tahun 2017, dan meningkat jadi 10 produk pada tahun 2018. Tahun 2019 bertambah lagi menjadi 16 produk, dan tahun lalu menjadi 20 produk. Namun pada Mei 2021, jumlah produk ETF di Malaysia sedikit turun menjadi 19 produk.
"Jadi kita sekarang nomor 1 di ASEAN dari sisi jumlah produk ETF," ujar Denny.
Dari segi penerbit, jumlah penerbit ETF di BEI semula mencapai 2 penerbit pada tahun 2007. Tahun 2017 meningkat menjadi 3 penerbit, tahun 2018 meningkat menjadi 8 penerbit. Selanjutnya pada tahun 2019 menjadi 18 penerbit. Kemudian tahun 2020 dan Mei 2021 meningkat menjadi 22 penerbit.
Jumlah dealer partisipan (DP) di BEI juga terus meningkat. Semula mencapai 2 DP pada 2007 hingga 2017. Mulai meningkat menjadi 3 DP pada tahun 2018. Tahun 2019 meningkat menjadi 6 DP. Terakhir pada tahun 2020 dan Mei 2021 meningkat lagi menjadi 8 DP.
Perkembangan  asset under management  (AUM) ETF di Indonesia juga terus bergerak naik. Pada tahun 2017, AUM ETF di tanah air masih mencapai Rp8 triliun. Setahun kemudian jumlah AUM ETF di Indonesia meningkat menjadi Rp12 triliun. Tahun 2019, jumlah AUM ETF bertambah menjadi Rp14 triliun. Kemudian tahun 2020, jumlahnya meningkat menjadi Rp16,1 triliun.
"Terakhir pada Mei 2021, jumlah AUM ETF kita sedikit volatile menjadi Rp14,8 triliun," jelas Denny. (Adhitya)

Sumber : Admin