Data Ketenagakerjaan Amerika Positif, Bursa Wall Street Terangkat
Friday, December 06, 2019       04:53 WIB

Ipotnews - Saham Wall Street mengakhiri sesi Kamis sedikit berubah setelah pelaku pasar mencerna data ketenagakerjaan yang kuat, sementara mereka memantau berita terbaru dari negosiasi perdagangan Amerika Serikat-China.
Dow Jones Industrial Average naik hanya 28,01 poin, atau 0,1% menjadi 27.677,79, demikian laporan   CNBC  , di New York, Kamis (5/12) atau Jumat (6/12) pagi WIB.
Sementara itu, indeks berbasis luas S&P 500 meningkat 0,15% atau 4,67 poin menjadi 3.117,43 sedangkan Nasdaq Composite Index bertambah 4,03 poin atau 0,05% menjadi 8.570,70. Indeks utama Wall Street itu terus bergerak di antara zona positif dan negatif sepanjang hari, berjuang untuk menemukan arah.
Nike mendorong penguatan Dow, melonjak 2,2% setelah analis Goldman Sachs meng- upgrade  sahamnya. Apple juga melejit lebih dari 1%. Jasa komunikasi dan teknologi masing-masing naik 0,4% untuk mendorong S&P 500 bergerak sedikit lebih tinggi.
"Pada keseimbangan, ekuitas AS tampaknya berada dalam mode jeda dan untuk alasan yang baik," kata Terry Sandven, Kepala Strategi Ekuitas US Bank Wealth Management. "Kinerja tahun ini luar biasa, seimbang, dan berbasis luas."
"Preferensi kami adalah pasar ekuitas berada pada tren  sideways  hingga akhir tahun, tetapi saya menduga akan ada beberapa volatilitas," kata Sandven.
Klaim pengangguran mingguan AS turun 203.000 pekan lalu, kata Departemen Tenaga Kerja. Angka itu di bawah perkiraan  Reuters  sebesar 215.000. Ini merupakan tingkat terendah dalam tujuh bulan. Laporan itu memadamkan kekhawatiran yang berasal dari angka penggajian swasta yang mengecewakan, dirilis Rabu. Itu juga terjadi sehari sebelum laporan penggajian nonpertanian bulanan pemerintah.
Pergerakan berombak pada sesi Kamis terjadi setelah pasar mengalami ayunan kuat untuk memulai Desember, dipicu oleh beragam berita perdagangan.
Rabu, Dow naik hampir 150 poin setelah  Bloomberg News  melaporkan, mengutip sumber, bahwa kedua negara bergerak lebih dekat untuk mengamankan kesepakatan terkait jumlah tarif yang akan dihapus kembali dalam kesepakatan perdagangan terbatas. Presiden Donald Trump juga mengatakan dia percaya perundingan perdagangan dengan Beijing berjalan "sangat baik."
Laporan tersebut, bersama dengan komentar Trump, mengangkat sentimen seputar perdagangan dan membantu indeks utama menghentikan penurunan beruntun tiga hari.
Penurunan itu terjadi setelah Trump, Selasa, mengatakan dapat menunggu sampai setelah pilpres AS, November 2020, untuk membuat kesepakatan dengan China, dan setelah Beijing mengatakan mereka ingin tarif dihapuskan sebagai bagian dari kesepakatan perdagangan fase pertama.
"Beberapa hari terakhir telah memperjelas ini masih merupakan pasar yang berfokus pada prospek bagi beberapa resolusi untuk perang perdagangan dengan China," kata Willie Delwiche, analis Baird.
China dan AS memiliki waktu 10 hari untuk mencapai kesepakatan perdagangan sebelum tarif tambahan Amerika sebesar 15% terhadap barang-barang China mulai berlaku. Tarif itu akan menargetkan tambahan USD156 miliar pada barang-barang China.
Kamis, Trump mengatakan bahwa sesuatu dapat terjadi mengenai tarif tersebut, tetapi menambahkan mereka belum membahas hal itu. Dia juga menegaskan kembali bahwa perundingan perdagangan antara kedua negara berjalan baik.
Juru bicara Kementerian Perdagangan China, Gao Feng, Kamis, mengatakan, kedua pihak tetap berkomunikasi erat terkait perdagangan. Namun, Gao tidak memberikan perincian tentang bagaimana negosiasi itu berlangsung. Dia menambahkan bahwa China "percaya jika kedua belah pihak mencapai perjanjian fase-pertama, tarif yang relevan harus diturunkan."
Amerika dan China memberlakukan tarif pada barang satu sama lain bernilai miliaran dolar sejak awal 2018, menghancurkan pasar keuangan dan menjatuhkan sentimen bisnis dan konsumen.
Defisit perdagangan AS turun menjadi 7,6% menjadi USD47,2 miliar pada Oktober, level terendah satu setengah tahun karena impor menyusut USD4,3 miliar. (ef)

Sumber : Admin