Data Ekspor China Dorong Harapan Pemulihan, Harga Tembaga Melesat
Monday, September 07, 2020       14:29 WIB

Ipotnews - Harga tembaga menguat, Senin, karena data ekspor yang solid dari konsumen terbesar, China, mengisyaratkan pemulihan ekonomi yang lebih cepat dan lebih seimbang di ekonomi terbesar kedua dunia itu, meski kenaikannya dibatasi oleh impor yang lebih rendah dari ekspektasi.
Harga tembaga untuk kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange melesat sebanyaknya 1,7% menjadi USD6.822,50 per ton di awal sesi, sebelum naik 0,5% menjadi USD6.742 per ton pada pukul 13.22 WIB, demikian laporan  Reuters,  di Singapura, Senin (7/9).
Sementara, kontrak tembaga Oktober yang paling aktif diperdagangkan di Shanghai Futures Exchange, melonjak 1,5% menjadi 52.150 yuan (USD7.633,98) per ton. Di awal sesi, kontrak tembaga ShFE naik setinggi 52.840 yuan per ton.
Ekspor China meningkat untuk bulan ketiga berturut-turut pada Agustus, melampaui penurunan impor yang berkepanjangan, karena lebih banyak mitra dagangnya melonggarkan langkah penguncian virus korona dalam dorongan lebih lanjut untuk pemulihan di ekonomi terbesar kedua di dunia itu.
"Impor China meleset dari perkiraan, tetapi dengan dukungan lebih lanjut dari otoritas China dengan volume impor untuk proyek infrastruktur akan tetap kuat ke depannya," kata Anna Stablum, pialang komoditas dari Marex Spectron.
"Ekspor akan terus tumbuh karena seluruh dunia pulih dari pandemi Covid-19," kata Stablum.
Impor tembaga China turun pada Agustus dari level tertinggi sepanjang masa pada bulan sebelumnya, menurut data bea cukai, Senin, ketika jendela arbitrase untuk mengimpor logam dari luar negeri ditutup dan permintaan dari sektor konsumsi utama melambat.
Pekerja di BUMN tambang Cile, Codelco, mengatakan akan mengambil "tindakan" terhadap apa yang mereka gambarkan sebagai ancaman terhadap pekerjaan mereka.
PT Freeport Indonesia memperkirakan penjualan tembaga dan emas tahunannya akan melonjak tahun depan ketika beralih ke operasi tambang bawah tanah.
Harga logam dasar lainnya di kompleks LME, aluminium naik 0,2% menjadi USD1.789,50 per ton, sementara nikel turun 0,5% menjadi USD15.220 per ton. Aluminium ShFE melejit 1,2% menjadi 14.450 yuan per ton dan seng menyusut 0,6% menjadi 19.810 yuan per ton. (ef)

Sumber : Admin