Data Makro China Gagal Angkat Sentimen, Tembaga Shanghai Tergelincir
Friday, August 14, 2020       14:42 WIB

Ipotnews - Harga tembaga Shanghai di jalur untuk membukukan kerugian mingguan, Jumat, dipengaruhi oleh data makro China yang lebih buruk dari perkiraan dan ketidakpastian seputar paket stimulus Amerika Serikat.
Kontrak tembaga September yang paling aktif diperdagangkan di Shanghai Futures Exchange ditutup melemah 0,8% menjadi 50.100 yuan (USD7.214,34) per ton, anjlok 3% untuk pekan ini, demikian laporan  Reuters,  di Singapura, Jumat (14/8).
China melaporkan output industri pada Juli meningkat sejalan dengan pertumbuhan Juni, tetapi di bawah perkiraan analis. Namun, data tersebut masih menunjukkan pemulihan ekonomi yang berkelanjutan di China, konsumen tembaga terbesar dunia.
Sementara itu, perundingan paket stimulus bantuan virus korona di Amerika belum membuahkan hasil.
Harga tembaga untuk kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange, melesat 1,1% menjadi USD6.321,50 per ton pada pukul 14.09 WIB. Harga bergerak  sideways  sejak pertengahan Juli ketika investor mencari sinyal tren yang jelas.
"Setiap kali menembus area USD6.400, tembaga kehabisan tenaga dan kembali ke teritori USD6.200 di mana...kita melihat aksi beli yang stabil di LME sesi Asia yang menghilang di kisaran USD6.300," kata Malcolm Freeman, Direktur Kingdom Futures.
Produksi aluminium China pada Juli mencapai rekor tertinggi karena reli harga domestik paling lama dalam lebih dari satu dekade mendorong pabrik peleburan untuk memulai kembali produksi dan meluncurkan kapasitas baru.
Harga logam dasar lainnya, nikel LME melonjak 1,3% menjadi USD14.280 per ton, sementara nikel ShFE melesat 1,3% menjadi 114.100 yuan per ton. Seng London naik tipis 0,1% menjadi USD2.376,50 per ton dan seng Shanghai menguat 0,3% menjadi 19.455 yuan per ton. (ef)

Sumber : Admin