Daya Tarik Terkatrol Pelemahan Dolar dan Yield, Logam Kuning Berkilau
Wednesday, April 21, 2021       14:36 WIB

Ipotnews - Harga emas menguat, Rabu, melayang di dekat level tertinggi tujuh minggu awal pekan ini, karena melemahnya dolar dan mundurnya imbal hasil US Treasury mengangkat permintaan untuk logam  safe-haven  itu.
Harga emas di pasar spot naik 0,36% menjadi USD1.785,14 per ounce pada pukul 14.29 WIB, setelah menyentuh USD1.789,77 per ounce pada sesi Senin, tingkat tertinggi sejak 25 Februari, demikian laporan  Reuters,  di Bengaluru, Rabu (21/4). Emas berjangka Amerika Serikat meningkat 0,52% menjadi USD1.787,70 per ounce.
"Dolar AS melemah pagi ini, mendukung harga, dengan momentum kenaikan emas dari tadi malam berlanjut di Asia," kata analis OANDA, Jeffrey Halley.
"Asalkan imbal hasil US Treasury 10-tahun tetap lebih lembut, emas tampaknya mengumpulkan kekuatan untuk menguji pergerakan rata-rata 100-hari (MA100) di level USD1.802 per ounce dalam beberapa hari mendatang."
Indeks Dolar (Indeks DXY) terjebak di dekat level terendah tujuh pekan terhadap sekeranjang pesaingnya, sementara imbal hasil patokan US Treasury 10-tahun turun di bawah 1,6%, mengurangi  opportunity cost  memegang emas yang tidak memberikan bunga.
Kini, pelaku pasar menunggu pertemuan Bank Sentral Eropa, Kamis, untuk kejelasan lebih lanjut tentang rencana stimulus bagi blok tersebut. Pertemuan kebijakan Federal Reserve dijadwalkan pekan depan.
Emas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang dapat mengikuti langkah-langkah stimulus, tetapi  yield  US Treasury yang lebih tinggi mengurangi daya tarik komoditas non-imbal hasil tersebut pada tahun ini.
"Dalam gambaran besarnya, harga emas bergerak lebih tinggi dari posisi terendah yang ditetapkan di bawah USD1.700 karena dolar tetap lemah dan imbal hasil Amerika menurun dalam menghadapi katalis pendorong yang baru - geopolitik," kata Avtar Sandu, Manajer Phillip Futures.
"Dengan penundaan karena percepatan penyebaran virus korona, pedagang emas memperkirakan The Fed dan gubernur bank sentral lainnya tetap dovish."
Di antara logam mulia lainnya, perak naik 0,9% menjadi USD26,09 per ounce. Paladium menguat 0,9% menjadi USD2.786,94 per ounce, sementara platinum melesat 1% menjadi USD1.199,03 per ounce. (ef)

Sumber : Admin