Defisit APBN Januari 2021 Sebesar Rp45,7 triliun
Tuesday, February 23, 2021       18:09 WIB

Ipotnews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ( APBN ) pada Januari 2021 sebesar Rp45,7 triliun atau mencapai 0,26 persen.
"Defisit Rp45,7 triliun atau 0,26 persen, jikadibandingkan tahun lalu yang Rp34,8 triliun mungkin tidak terlalu banyak berbeda, karena Januari tahun lalu belum terjadi COVID-19," ungkap Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTA secara daring, Selasa (23/2).
Sri Mulyani menuturkan defisit 0,26 persen terjadi karena realisasi penerimaan negara pada Januari yang mencapai Rp100,1 triliun masih lebih rendah dibandingkan realisasi belanja yang telah mencapai Rp145,8 triliun.
Ia menjelaskan pendapatan negara Rp100,1 triliun itu terkontraksi 4,8 persen karena penerimaan pajak turun hingga 15,3 persen (yoy), dari Rp80,8 triliun pada Januari tahun lalu menjadi Rp68,5 triliun.
Penerimaan Negara Bukan Pajak ( PNBP ) pada Januari 2021 yang sebesar Rp19,1 triliun, atau 6,4 persen dari target APBN Rp298,2 triliun, juga terkontraksi 2,9 persen dibandingkan Januari tahun lalu sebesar Rp19,7 triliun.
Sementara itu realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai yang mencapai Rp12,5 triliun, atau 5,8 persen dari target APBN Rp215 triliun, mampu tumbuh 175,3 persen (yoy) dibanding periode sama 2020 yang sebesar Rp4,5 triliun.
Di sisi lain, realisasi belanja pada Januari 2021 mencapai Rp145,8 triliun, atau tumbuh 4,2 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp139,9 triliun.
"Belanja APBN sebagai instrumen fiskal yang melakukan akselerasi pemulihan, semua tumbuh positif dibandingkan Januari tahun lalu," kata Sri Mulyani.
Realisasi belanja sebesar Rp145,8 triliun pada Januari 2021, berasal dari belanja pemerintah pusat Rp94,7 triliun, atau 4,8 persen dari target APBN sebesar Rp1.954,5 triliun. Belanja pemerintah tersebut terdiri dari belanja K/L Rp48 triliun, dan belanja non K/L Rp46,6 triliun.
Sri Mulyani menjelaskan, peningkatan belanja pemerintah juga ditunjang oleh realisasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa ( TKDD ) sebesar Rp51,1 triliun, atau 6,4 persen dari target Rp795,5 triliun. Realisasi TKDD itu terdiri dari transfer ke daerah yang mencapai Rp50,3 triliun dan Dana Desa sebesar Rp0,8 triliun. (Antara)

Sumber : Antara