Depresiasi Dolar Katrol Permintaan, Logam Kuning Berkilau Kembali
Thursday, August 13, 2020       13:34 WIB

Ipotnews - Emas menguat, Kamis siang, karena dolar yang lebih lemah, berkonsolidasi lebih jauh di atas level kunci USD1.900, dengan lingkungan suku bunga yang sangat rendah dan kekhawatiran atas kejatuhan ekonomi global dari meningkatnya kasus Covid-19 mendukung daya tarik  safe haven- nya.
Harga emas di pasar spot naik 0,72% menjadi USD1.929,60 per ounce pada pukul 13.16 WIB, sehari setelah tergelincir di bawah level USD1.900 dalam sesi perdagangan yang berombak, demikian laporan  Reuters,  di Bengaluru, Kamis (13/8). Sementara, emas berjangka Amerika Serikat turun 0,33% menjadi USD1.942,60 per ounce.
"Kejatuhan yang membawa emas di bawah USD1.900 menghilangkan banyak  weak longs  dan sepertinya sekarang kita akan sedikit konsolidasi dan emas bersiap untuk bergerak lebih tinggi lagi," kata Michael McCarthy, Kepala Strategi CMC Markets.
"Prospeknya tetap positif dalam lingkungan suku bunga yang lebih rendah, terutama dengan melemahnya dolar AS. Pengaturannya tidak berubah, kita melihat rekor jumlah stimulus dan memiliki ketakutan nyata tentang risiko terhadap pertumbuhan."
Dolar tergelincir 0,2% terhadap sekeranjang saingannya, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Emas, yang tidak memberikan bunga, juga mendapat keuntungan dari suku bunga yang rendah karena itu mengurangi  opportunity cost  untuk memegang logam kuning tersebut.
Menambah kekhawatiran atas kehancuran ekonomi akibat pandemi tersebut, penyusun kebijakan Federal Reserve memperingatkan pertumbuhan ekonomi AS akan terhenti sampai virus itu diatasi.
"Emas juga mendapatkan dukungan dari pandemi itu karena terus berdampak pada pertumbuhan ekonomi global dan  dovish  bagi kebijakan bank sentral," kata analis Phillip Futures.
Pencetakan uang besar-besaran oleh bank sentral global membantu emas melambung sekitar 28% sejauh ini pada 2020 karena logam tersebut dianggap sebagai lindung nilai terhadap penurunan nilai mata uang dan inflasi.
Kini, investor menunggu terobosan dalam perundingan stimulus Amerika yang macet sambil terus mencermati hubungan AS-China menjelang pembicaraan perdagangan pada 15 Agustus.
Logam lainnya, perak melesat 1,2% menjadi USD25,86 per ounce, platinum naik 0,7% menjadi USD937,35 per ounce dan palladium meningkat 1,4% menjadi USD2.159,24 per ounce. (ef)

Sumber : Admin