Di Pertemuan BRICS, Menlu China Ajak Negara Mitra Lawan Trump "si Pengganggu"
Tuesday, April 29, 2025       09:42 WIB

Ipotnews - China memperingatkan negara-negara mitra dagangnya agar tidak menyerah pada ancaman tarif AS, saat pemerintahan Donald Trump mengisyaratkan kemungkinan penggunaan alat perdagangan baru untuk menekan Beijing.
Di pertemuan kelompok BRICS, Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan bahwa peredaan hanya akan membuat "si pengganggu" semakin berani, menggalang kelompok negara-negara pasar berkembang untuk melawan pungutan AS. Pernyataan tegas tersebut menunjukkan China bermaksud untuk menolak tekanan untuk memasuki perundingan perdagangan bahkan ketika Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengingatkan Washington dapat melarang ekspor tertentu ke China untuk mendapatkan pengaruh.
"AS, yang telah lama mendapat manfaat besar dari perdagangan bebas, sekarang bertindak lebih jauh dengan menggunakan tarif sebagai alat tawar-menawar untuk menuntut harga selangit dari semua negara," kata Wang di Brasil pada hari Senin (28 April). "Jika seseorang memilih untuk tetap diam, berkompromi, dan takut, itu hanya akan membuat si pengganggu semakin ingin menguji peruntungannya."
Seruan Wang kepada masyarakat internasional menggarisbawahi upaya China untuk menggambarkan dirinya sebagai benteng perdagangan bebas karena tarif AS mengancam akan mengubah perdagangan secara global. Beijing telah berulang kali mendesak sekutu untuk membela multilateralisme dan memberi tahu pemerintah lain agar tidak membuat kesepakatan dengan presiden AS dengan mengorbankan China.
Komentarnya muncul saat Washington menegaskan bahwa keputusan untuk meredakan ketegangan ada di tangan Beijing. Bessent mengatakan pada hari Senin bahwa AS memiliki "tangga eskalasi" dan mengklaim bahwa AS "cemas untuk tidak menggunakannya", yang mencerminkan urgensi pemerintah yang semakin meningkat untuk membawa China ke meja perundingan.
"Bahwa China mengecualikan semua barang ini memberi tahu saya bahwa mereka menginginkan de-eskalasi," katanya dalam sebuah wawancara dengan CNBC , mengutip langkah Beijing yang dilaporkan untuk menangguhkan tarif 125 persen atas impor AS termasuk peralatan medis, sewa pesawat, dan setidaknya delapan produk terkait semikonduktor.
"Yang belum kami lakukan adalah meningkatkan ketegangan dengan mengembargo barang-barang tersebut atau memberlakukan larangan perdagangan terhadap barang-barang tersebut, yang dapat kami lakukan jika diperlukan, untuk mendapatkan lebih banyak pengaruh," tambah Bessent.
China telah berulang kali membantah terlibat dalam perundingan dagang dengan AS. Sebaliknya, Beijing telah menuntut rasa saling menghormati dan pembatalan semua tarif sebelum negosiasi apa pun.
Pejabat China pada hari Senin berjanji untuk memberikan lebih banyak dukungan bagi eksportir yang terkena dampak tarif AS, menunjukkan urgensi yang lebih besar untuk menopang sektor yang berkontribusi terhadap hampir sepertiga pertumbuhan ekonomi tahun lalu.(BLOOMBERG)

Sumber : admin