Didorong Permintaan China, Aluminium di Jalur Kenaikan Bulanan Terbesar Sejak 2019
Friday, May 29, 2020       14:47 WIB

Ipotnews - Harga aluminium London yang tetap datar pada sesi Jumat, ditetapkan untuk membukukan kenaikan bulanan terkuat sejak Januari 2019, didukung pemulihan permintaan yang solid permintaan dari konsumen terbesar, China.
Harga aluminium untuk kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange flat di posisi USD1.537 per ton pada pukul 14.01 WIB, tetapi melonjak 2,7% secara bulanan dan melayang di sekitar level tertinggi dua bulan, demikian laporan  Reuters,  di Singapura, Jumat (29/5).
Kontrak aluminium yang paling aktif diperdagangkan di Shanghai Futures Exchange (ShFE) ditutup menguat 0,8% menjadi 13.215 yuan (USD1.847,99) per ton, setelah menyentuh level tertinggi sejak 3 Maret di posisi 13.260 yuan per ton pada awal sesi.
"Pemulihan harga aluminium di pasar China terutama didorong oleh penurunan stok yang cepat dan sentimen positif atas pemulihan permintaan," kata Helen Lau, analis Argonaut Securities.
Persediaan aluminium ShFE berada di level terendah sejak 7 Februari pada akhir pekan lalu, data  exchange  terbaru menunjukkan.
Alcoa sedang mempertimbangkan untuk merumahkan hingga 534 pekerja dari pabrik aluminium San Ciprian karena kerugian yang terus-menerus.
Harga logam dasar lainnya di kompleks LME, tembaga naik 0,3% menjadi USD5.346,50 per ton, nikel turun 0,5% menjadi USD12.185 per ton, sementara tembaga ShFE menguat 0,7% menjadi 43.940 yuan per ton, dan nikel melemah 0,1% menjadi 100.080 yuan per ton.
Penguatan logam dasar tertahan ketika investor mencermati respons Amerika Serikat terhadap keputusan parlemen China yang menyetujui undang-undang keamanan nasional bagi Hong Kong. (ef)

Sumber : Admin