Ditenagai Kemajuan Vaksin Covid-19, IHSG Naik 2,02% Dalam Sepekan
Friday, August 14, 2020       16:34 WIB

Ipotnews - Harapan investor atas kabar kemajuan uji coba vaksin Covid-19 di Indonesia menjadi pemicu penguatan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) dalam sepekan ini, dengan menanjak 2,02% dibanding sepekan sebelumnya.
Mengacu data Ipotnews pada penutupan Jumat (14/8) sore, IHSG akhirnya ditutup pada level 5.247,69. Posisi tersebut menguat dibanding penutupan Jumat pekan lalu (7/8) di level 5.143,89.
Dalam seminggu terakhir, IHSG konsisten menunjukkan tren penguatan. Awal pekan ini, Senin (10/8) IHSG menguat 0,27% dibanding Jumat minggu lalu, kemudian pada Selasa (11/8) kembali menguat 0,90%. Penguatan berlanjut pada Rabu (13/8) sebesar 1,74% dan kemarin Kamis (13/8) sebanyak 1,85% dibanding Jumat pekan lalu.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennis Christopher Jordan, mengatakan faktor yang dominan mempengaruhi kenaikan IHSG dalam seminggu terakhir adalah perkembangan dari proses pembuatan vaksin di Indonesia. "Kalo seminggu terakhir (yang berpengaruh) ya berita terkait vaksin Covid saja," kata Dennis saat dihubungi Ipotnews, Jumat.
Menurut dia, pidato Nota Keuangan dan RAPBN 2021 yang dibacakan Presiden Joko Widodo hari ini kecil pengaruhnya bagi investor saham. Begitu pula masalah hubungan AS-China menjelang pertemuan peninjauan perjanjian dagang fase I yang akan berlangsung besok Sabtu (15/8). "Faktor ini saya rasa tidak mempengaruhi. Market lebih sensitif berita-berita terkait vaksin Covid-19," ujar Dennis.
Sebagaimana diketahui, Presiden Joko Widodo menyaksikan pelaksanaan penyuntikan calon vaksin di Universitas Padjajaran, Bandung, Jawa Barat, Selasa lalu. Ini pertanda dimulainya tahap uji klinis fase III vaksin kerjasama PT Bio Farma dengan Sinovac China tersebut dengan penyuntikan kepada 1.620 relawan. Dalam kesempatan tersebut, Jokowi mengatakan Bio Farma akan memproduksi hingga 250 juta vaksin pada Desember 2020.
Selain itu, pemerintah Indonesia juga tengah mengembangkan vaksin buatan dalam negeri yang disebut vaksin Merah Putih. Vaksin ini diperkirakan rampung pada pertengahan tahun 2021. Menurut Jokowi, Vaksin Merah Putih tersebut sudah dikembangkan selama 3 bulan terakhir.
Sejumlah lembaga yang terlibat dalam pengembangan vaksin tersebut antara lain, Lembaga Biologi Molukuler Eijkman, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Kemudian ada juga Badan Pengawas Obat dan Makanan, Kemeterian Riset dan Teknologi, serta sejumlah universitas.
Meski begitu, Indonesia tetap membuka diri bekerja sama dengan negara lain agar vaksin dapat segera diberikan ke masyarakat.(Adhitya)

Sumber : admin