Ipotnews - Yen jatuh ke level terendah 10-bulan, Kamis, memperpanjang penurunan hari sebelumnya ketika mata uang Jepang itu menembus level teknikal utama terhadap dolar yang menguat secara luas.
Sejumlah berita ekonomi dari Jepang menggerakkan pembicaraan bahwa negara itu sudah dalam resesi dan  hedge fund  Jepang melepas aset lokal demi saham Amerika dan emas, demikian laporan  Reuters , di London, Kamis (20/2).
Meningkatnya selera risiko di pasar global juga memukul yen, yang biasanya cenderung menguntungkan pada saat tekanan pasar.
China melaporkan penurunan infeksi yang baru, Kamis, tetapi para ilmuwan memperingatkan patogen itu dapat menyebar dengan lebih mudah daripada yang diyakini sebelumnya karena dua penumpang manula dari kapal pesiar yang dikarantina di Tokyo menjadi korban tewas terbaru.
China juga memangkas suku bunga pinjaman, Kamis, seperti diperkirakan secara luas, ketika otoritas terkait beralih ke pembiayaan yang lebih rendah untuk bisnis.
"Ada faktor kombinasi (untuk pelemahan yen) - penguatan dolar yang lebih luas di belakang virus korona yang membuat  greenback  lebih menarik," kata Lee Hardman, analis MUFG di London.
Hardman juga mencatat kenaikan dalam pembelian obligasi dan ekuitas asing oleh investor Jepang selama depresiasi yen dalam beberapa pekan terakhir.
Yen jatuh lebih jauh ke 111,84 terhadap dolar, level terendah sejak April 2017. Pada sesi Kamis, mata uang itu menembus penghalang teknikal utama di kisaran 110,30 yang telah bertahan sejak Mei lalu.
Euro 0,1% lebih rendah menjadi USD1,079. Dolar AS juga naik 0,3% terhadap yuan China menjadi 7,0215 dan dolar Australia terjerembab ke posisi terendah 11-tahun menjadi USD0,6630.
Indeks dolar, ukuran  greenback  terhadap sekeranjang enam mata uang utama, mencapai level tertinggi sejak Mei 2017 dan sekarang melonjak lebih dari 3,5% sepanjang tahun ini. (ef)

Sumber : Admin