Dolar Bertahan di Dekat Posisi Tertinggi Satu Tahun Jelang Rilis Risalah The Fed
Wednesday, October 13, 2021       15:48 WIB

Ipotnews - Dolar bertahan di dekat level tertinggi satu tahun versus mata uang utama, Rabu, di tengah meningkatnya ekspektasi Federal Reserve akan mengumumkan pengurangan stimulus bulan depan, berpotensi diikuti kenaikan suku bunga pada pertengahan 2022.
Tiga penyusun kebijakan The Fed, Selasa, mengatakan ekonomi Amerika Serikat sudah cukup pulih untuk mulai mengurangi program pembelian aset bank sentral, termasuk Vice Chairman Richard Clarida.
Kini, pasar uang memperhitungkan peluang 50-50 untuk kenaikan suku bunga pada periode Juli, demikian laporan  Reuters,  di London, Rabu (13/10).
Indeks Dolar (Indeks DXY), yang mengukur  greenback  terhadap sekeranjang enam rival utamanya, sedikit turun ke posisi 94,356 dari Selasa, ketika menyentuh 94,563 untuk pertama kalinya sejak akhir September 2020.
Lonjakan harga energi memicu kekhawatiran inflasi dan mendorong spekulasi The Fed mungkin perlu bergerak lebih cepat untuk menormalkan kebijakan ketimbang yang diproyeksikan para pejabat, mengirimkan imbal hasil US Treasury 2-tahun ke level tertinggi dalam lebih dari 18 bulan, tadi malam.
Kenaikan imbal hasil Amerika membantu mendorong dolar AS ke level tertinggi tiga tahun terhadap yen, Selasa, di 113,785 yen. Pasangan ini terakhir diperdagangkan 113,575.
Euro berpindah tangan menjadi USD1,1551, jauh dari sesi sebelumnya USD1,1522, level terendah dalam hampir 15 bulan. Pedagang akan fokus pada data indeks harga konsumen (IHK) Amerika yang dirilis Rabu untuk wawasan lebih lanjut tentang waktu kenaikan suku bunga.
"IHK adalah daya tarik ekonomi terbesar" dan "memiliki potensi untuk mendorong ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed bergerak lagi, dengan satu atau lain cara," kata Ray Attrill, Head of Foreign Exchange Strategy di National Australia Bank, Sydney.
Sebagian besar penyusun kebijakan The Fed terus mengatakan tekanan inflasi akan terbukti sementara.
Gubernur Lael Brainard dan Michelle Bowman termasuk di antara pejabat The Fed yang akan berbicara hari ini, ketika risalah pertemuan bank sentral untuk pertemuan September juga akan dirilis.
"Rilis risalah FOMC hari ini dapat mengkonfirmasi bahwa pengumuman  tapering  November mungkin sulit untuk ditolak oleh The Fed, tetapi juga ada diskusi tentang dampak potensial dari pengetatan lebih lanjut terhadap kondisi keuangan Amerika dan global," kata Valentin Marinov, analis Credit Agricole.
"Kami meyakini lebih lanjut bahwa, setelah laporan ketenagakerjaan Amerika yang variatif untuk periode September dan penundaan ketimbang resolusi atas masalah plafon utang AS, The Fed pada akhirnya dapat memilih untuk memulai pengurangan QE yang lebih bertahap."
Poundsterling bergerak di pertengahan kisaran bulan ini, diperdagangkan sedikit lebih tinggi dari sesi Selasa, yakni USD1,3624.
Dolar Aussie yang sensitif terhadap risiko diperdagangkan mendatar di USD0,7347, mundur dari level tertinggi satu bulan di USD0,7384, yang dicapai pada Selasa. (ef)

Sumber : Admin