Dolar dan Yield Obligasi Amerika Menyusut, Emas Melambung Dua Persen
Thursday, October 14, 2021       04:10 WIB

Ipotnews - Harga emas melesat 2% ke level tertinggi hampir satu bulan, Rabu, karena pelemahan dolar dan imbal hasil US Treasury mengangkat permintaan untuk logam  safe-haven  itu.
Harga emas di pasar spot melonjak 1,8% menjadi USD1.791,41 per ounce pada pukul 01.13 WIB, demikian laporan  Reuters,  di Bengaluru, Rabu (13/10) atau Kamis (14/10) dini hari WIB.
Sementara, emas berjangka Amerika Serikat ditutup 2% lebih tinggi menjadi USD1.794,70 per ounce.
Logam mulia lainnya juga naik, dengan perak spot melejit 2,5% menjadi USD23,09 per ounce, platinum meningkat 1,2% menjadi USD1.019,54 per ounce dan paladium meroket 3,5% menjadi USD2.116,68 per ounce.
"Emas hanya mengikuti imbal hasil saat ini. Reaksi awal setelah data IHK (indeks harga konsumen) adalah lonjakan besar dalam imbal hasil, yang sekarang mulai memudar," kata Daniel Pavilonis, analis RJO Futures.
Emas pada awalnya memangkas kenaikan karena imbal hasil US Treasury 10-tahun melesat di atas 1,6% menyusul data yang menunjukkan IHK Amerika meningkat secara solid pada September dan siap untuk penguatan lebih lanjut dalam beberapa bulan mendatang.
Tetapi kemunduran dalam imbal hasil, yang mengurangi  opportunity cost  memegang emas yang tidak memberikan bunga, mendorong reli yang kuat pada logam mulia.
Logam tersebut juga mendapat dukungan dari penurunan dolar dan kekhawatiran bahwa inflasi yang tinggi akan memukul pertumbuhan ekonomi global.
"Ekspektasi inflasi bercampur dengan kekhawatiran pertumbuhan global membuat banyak investor khawatir bahwa bisnis dan konsumen akan jauh lebih lemah di paruh kedua 2022. Aliran  safe-haven  mulai datang ke arah emas," ujar Edward Moya, analis OANDA.
Petinggi Federal Reserve memberi isyarat bahwa mereka dapat mulai mengurangi dukungan era krisis untuk ekonomi pada pertengahan November, meski mereka tetap terpecah mengenai seberapa besar ancaman yang ditimbulkan oleh lonjakan inflasi dan seberapa cepat mereka mungkin perlu menaikkan suku bunga sebagai tanggapan, demikian isi risalah pertemuan kebijakan 21-22 September.
Sementara itu, sekelompok bank yang bermitra dengan London Metal Exchange untuk meluncurkan emas dan perak berjangka pada 2017 bersiap untuk meninggalkan proyek tersebut setelah volume yang diharapkan tidak terwujud. (ef)

Sumber : Admin