Dorong Ekspansi Kredit, BBKP Siap Rights Issue Rp180 Per Saham
Monday, July 13, 2020       09:37 WIB

Ipotnews - PT Bank Bukopin Tbk () berencana melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) V dalam rangka Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PM-HMETD) atau rights issue atas 4.660.763.499 saham Kelas B dengan harga pelaksanaan senilai Rp180 per lembar.
Berdasarkan Prospektus yang dipublikasikan di Jakarta, Senin (13/7), saham rights issue bernilai nominal Rp100 per lembar tersebut akan ditawarkan kepada para pemegang saham yang namanya tercatat pada 10 Juli 2020 melalui mekanisme PM-HMETD.
Setiap pemilik lima saham lama akan memperoleh dua HMETD. Setiap 1 satu HMETD dapat digunakan untuk membeli satu saham Kelas B dengan membayar harga pelaksanaan sebesar Rp180 per saham. Jika seluruh HMED dilaksanakan, maka akan memperoleh dana mencapai Rp838,94 miliar.
Saham yang akan diterbitkan dalam rangka pelaksanaan PM-HMETD ini merupakan saham baru yang akan dikeluarkan dari portepel, serta akan dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku.
Sebagaimana diketahui, KB Kookmin Bank Co Ltd selaku pemegang saham utama di akan melaksanakan 1.025.200.000 HMETD yang akan diperoleh sesuai porsi kepemilikan di dalam PUT V. Sedangkan, PT Bosowa Corporindo selaku pemegang saham utama di telah menyatakan kesiapannya untuk menyerap 1.090.394.452 lembar.
Namun jika saham baru yang ditawarkan dalam PUT V ini tidak diambil oleh pemegang HMETD, maka sisa saham baru akan dialokasikan kepada pemegang saham lain yang telah melaksanakan haknya dan melakukan pemesanan saham tambahan.
Apabila setelah alokasi pemesanan saham tambahan masih terdapat sisa saham, maka berdasarkan Perjanjian Pembeli Siaga PM-HMETD yang dibuat pada 29 Juni 2020, KB Kookmin Bank selaku pembeli siaga berkewajiban untuk menyerap habis saham tersebut.
Rencananya, dana hasil PUT V ini akan dimanfaatkan untuk melanjutkan ekspansi, dengan komposisi sebesar 67 persen ke segmen ritel, sedangkan sebesar 33 persen ke segmen komersial sebagai penyeimbang, serta secara simultan melakukan peningkatan kualitas aset.
(Budi)

Sumber : Admin