Dukung Program Tiga Juta Rumah, SIG Dorong Penggunaan Bata Interlock
Saturday, January 25, 2025       14:13 WIB

IDXC hannel -PT Semen Indonesia Tbk(), atauSIG, mendukung penuh Program Pembangunan Tiga Juta Rumah yang digagas oleh pemerintah, sebagai upaya pemenuhan kebutuhan terhadap hunian yang layak bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Dukungan tersebut, di antaranya, diwujudkan dengan mendorong penggunaanbata interlockpresisi, yang diklaim sebagai solusi tepat dalam menjawab tantangan pembangunan rumah bagi MBR, yaitu waktu pembangunan, biaya pembangunan, dan kualitas bahan bangunan.
"Bata interlock presisi merupakan teknologi yang mengubah metode pembangunan rumah menjadi lebih mudah, cepat dan efisien, dengan kualitas konstruksi yang kokoh dan tampilan yang modern, sehingga memberikan nilai tambah bagi pengembang dan pemilik rumah," ujar Direktur Utama SIG, Donny Arsal, saat menyambut Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP),Fahri Hamzah, yang berkunjung ke fasilitas produksi bata interlock presisi SIG, di Padang, Jumat (24/1/2025).
Fasilitas tersebut terletak di kawasan produksi Perseroan, di Kelurahan Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan, yang selama ini berada di bawah naungan operasional salah satu anak usaha SIG, yaituPT Semen Padang(SP).
Dalam penyambutan tersebut, Donny juga didampingi oleh Direktur Operasi SIG, Reni Wulandari, Direktur Supply Chain SIG, Yosviandri, Direktur Utama SP, Indrieffouny Indra, beserta jajaran manajemen SIG dan SP.
Dalam pernyataannya, Donny menyatakan bahwa dibutuhkan kolaborasi seluruh pihak dan tentunya inovasi teknologi guna mendukung upaya pemerintah dalam memenuhi target pembangunan tiga juta rumah per tahun.
Terkait hal tersebut, menurut Donny, pihaknya tidak hanya memiliki bata interlock presisi, melainkan juga mendorong aplikasi beton inovatif berbasis semen hijau, seperti beton dekoratif, dan paving block berpori sebagai solusi kawasan tergenang.
Hadirnya material bahan bangunan ramah lingkungan ini diyakini bisa mempercepat konstruksi rumah tersebut, sehingga diharapkan dapat menjadi solusi konkret untuk mendukung pemerintah menghadirkan sarana infrastruktur dan hunian yang layak bagi masyarakat.
"Semangat ini sejalan dengan arahan Kementerian BUMN untuk menghadirkan solusi perumahan yang terjangkau dan berkelanjutan, sekaligus menjadi salah satu bentuk perwujudan visi pemerintah menuju Indonesia Emas 2045, yang tertuang dalam Asta Cita PresidenPrabowo," ujar Donny.
Sementara, Menteri Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ), Erick Thohir, mengatakan bahwa kapasitas Kementerian BUMN sebagai support system kementerian-kementerian teknis, siap berkomitmen dan mendukung penuh seluruh program yang telah menjadi fokus pemerintahan Presiden Prabowo.
"Dalam 100 hari kerja pemerintahan, perusahaan BUMN terkait akan mendukung percepatan pembangunan proyek infrastruktur utama, termasuk rumah subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah," ujar Erick, dalam kesempatan terpisah.
Dalam kunjungan kali ini, Wamen PKP Fahri Famzah berkesempatan melihat langsung fasilitas produksi bata interlock presisi dan unit contoh rumah MBR di Indarung, Padang.
Di sela kunjungan, Fahri menyampaikan bahwa solusi yang dihadirkan SIG merupakan langkah terobosan dalam pemenuhan kebutuhan perumahan yang terjangkau bagi masyarakat, sebagai salah satu langkah dalam mengatasi kemiskinan.
Fahri juga menyatakan bahwa Kementerian PKP berfokus untuk membantu mengatasi kemiskinan dan gap ekonomi, salah satunya lewat pembangunan perumahan yang masif di seluruh Indonesia, melaluiprogram tiga juta rumah.
"Kementerian PKP bersama beberapa lembaga pemerintah saat ini tengah mengidentifikasi dan menyepakati data kemiskinan, termasuk dalam parameter kepemilikan rumah," ujar Fahri.
Fahri menjelaskan, saat ini terdapat sekitar 30 hingga 40 juta rumah keluarga dengan berbagai permasalahan. Di pedesaan, banyak orang memiliki rumah namun dengan kondisi tidak layak, karena tidak teratur/rapi, kurang sanitasi, dan dihuni terlalu banyak orang. Sedangkan di kota, rumah bertumpuk tak teratur dan menjadi sumber polusi yang masif.
"Pemerintah melalui Kementerian PKP akan mendorong system side ekonomi kita supaya pembangunan rumah tidak terlalu memikirkan pasar," ujar Fahri.
Dikatakan Fahri, pemerintah akan menjamin dan mengkonsolidasi dukungan yang dibutuhkan termasuk pembiayaan dan ketersediaan tanah dan berbagai skema dan perizinan yang dipermudah.
Selain itu, pemerintah juga akan membantu untuk ketersediaan bahan bangunan, termasuk bata interlock presisi, tidak hanya untuk rumah tapak tapi juga hunian vertikal.
"SIG harus terus fokus pada peluang blue ocean untuk mendukung proyek Pemerintah, perkuat ekosistemnya, karena solusi ini adalah masa depan pembangunan rumah kita di Indonesia," ujar Fahri.
Setelah memperkenalkan Rumah Contoh Bata Interlock Presisi tipe 36 di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Agustus lalu, SIG juga menghadirkan Rumah Contoh Bata Interlock Presisi tipe 36 dan tipe 57 di Bambu Apus, Jakarta Timur.
Bata interlock presisi merupakan hasil penelitian terapan dengan mekanisme kerja yang saling mengunci antar balok seperti sistem lego.
Penggunaan bata interlock presisi memberikan banyak keuntungan dalam pembangunan rumah dibandingkan material konvensional, karena lebih efisien dalam penggunaan material, lebih mudah dalam pengaplikasian yang membuat durasi pembangunan lebih cepat, serta telah dinyatakan ramah gempa.

Sumber : idxchannel.com