ETF Berkandungan Besar Saham Sektor Perbankan Masih Jadi Pilihan Utama
Wednesday, November 08, 2023       11:00 WIB

Ipotnews - ETF dengan kandungan tinggi di saham sektor perbankan besar masih menjadi rekomendasi utama ETF Desk Indo Premier Sekuritas untuk perdagangan hari ini, Rabu (8/11).
"Beberapa nama ETF yang dapat dipilih antara lain, (Premier ETF SriKehati), (Premier ETF Pefindo I-Grade), ETF (Premier ETF MSCI Indonesia Large Cap), (BNI-AM MSCI Indonesia ETF), dan (BNP Paribas IDX30 Growth ETF)," papar ETF Desk dalam catatannya pagi ini.
Global Market Wrap
Pelaku pasar kembali bertaruh pada outlook kebijakan The FED yg lebih dovish menyusul kembali jatuhnya harga minyak -4.6% ke level $77/barel menurunkan ekspektasi inflasi. US 10y treasury yield jatuh ke bawah level 4.6% -7bps di tengah meningkatnya kekhawatiran pelemahan lanjutan dg potensi terjadinya short squeeze di treasury market yang saat ini mencatat opsi net short terbesar sejak 2006 -- penurunan lebih lanjut pada yield treasury akan berimpact positif kepada gerak pasar saham global.
VVDJI - 34,152 (+0.17%)
S&P500 - 4,378 (+0.28%)
NASDAQ - 13,639 (+0.90%)
SSEC - 3,057 (-0.04%)
EIDO - 21.34 (-0.84%)
Indo 10Y Yield - 6.71 (+0.39%)
USD-IDR - 15,650 (-0.11%)
Dari dalam negeri, minggu depan Presiden Jokowi akan menemui Presiden U.S Joe Biden di White House, US melanjutkan rencana pembahasan project $20Bn transisi energi hingga geopolitik di Gaza.
: BDIA berencana melakukan VTO untuk 1bn lembar saham (4.4% dari outstanding) di Rp2,300/lembar. VTO ini mencerminkan valuasi di 13.1x FY24F EV/EBITDA. Implikasi minim terhadap operasional . Maintain Buy.
FX Reserves: Oct23, neraca dagang menurun ke US$133bn dari semula US$134.9bn karena stabilisasi rupiah dan pembayaran utang. Kami melihat potensi rupiah yang volatile karena FFR yang tetap tinggi dalam jangka waktu yang lama.
: Melalui keterbukaan informasi, efektif di sesi 1 hari ini perdagangan saham akan disuspensi menyusul rencana untuk melakukan go private & voluntary delisting kepada Bursa setelah memperoleh persetujuan dari pemegang saham melalui RUPSLB di 19 Desember 2023.
: kembali memegang 5.34% kepemilikan dari sebelumnya di 0.91% atau bertambah 6.27bn lembar. Penambahan disinyalir karena convertible bonds yang dimiliki pada .
: Berencana untuk mengambil 34% porsi kepemilikan saham PT Petrosea () milik PT. Caraka Reksa Optima. Dampaknya, akan menjadi pengendali sehingga pemegang saham publik akan mengikuti tender offer setelah penyelesaian transaksi ini.

Sumber : admin