Emas Relatif Stabil...Meski Trump Jatuhkan Tarif untuk Argentina dan Brasil
Tuesday, December 03, 2019       16:06 WIB

Ipotnews - Harga emas ditransaksikan dalam kisaran sempit, Selasa, karena investor tetap berada di sela-sela, bahkan ketika langkah Presiden Donald Trump dengan menjatuhkan tarif terhadap Brasil dan Argentina memicu ketegangan perdagangan global yang baru.
Harga emas di pasar spot tidak berubah di posisi USD1.462,58 per ounce pada pukul 15.03 WIB, demikian laporan  Reuters , di Bengaluru, Selasa (3/12). Sementara, emas berjangka Amerika Serikat melemah 0,1% menjadi USD1.468,20 per ounce.
Senin, Trump mengumumkan tarif impor baja dan aluminium dari Brasil dan Argentina yang "efektif segera", membuka  front  baru dalam perang dagangnya.
"Harga belum naik karena permintaan investasi untuk emas tidak ada di sana," kata Jigar Trivedi, analis komoditas Anand Rathi Shares & Stock Brokers, yang berbasis di Mumbai.
"Dalam ETF emas SPDR , arus merosot, permintaan investor menyusut dan itulah sebabnya harga tidak bereaksi terhadap ketidakpastian perdagangan."
Kepemilikan ETF emas terbesar di dunia, SPDR Gold Trust, turun 0,7% menjadi 889,16 ton pada sesi Senin, level terendah sejak 19 September.
Spekulan juga memangkas posisi  bullish  mereka pada emas COMEX dalam pekan hingga 26 November, menurut data Senin.
"Orang-orang memperkirakan perang perdagangan AS-China mereda, ditambah Federal Reserve mengisyaratkan bahwa tidak akan ada lagi penurunan suku bunga kecuali jika ada perubahan dalam perekonomian, sehingga sentimen akan menjadi  bearish  (dalam emas)," kata Trivedi.
The Fed memangkas suku bunga tiga kali tahun ini dan dijadwalkan bertemu pada 10-11 Desember untuk pertemuan kebijakan berikutnya.
Trump, Senin, mengatakan undang-undang AS yang mendukung demonstran di Hong Kong tidak membuat negosiasi perdagangan dengan China lebih mudah, tetapi menambahkan dia yakin Beijing masih menginginkan kesepakatan.
Emas melonjak sekitar 14% sepanjang tahun ini, terutama karena perselisihan perdagangan AS-China yang sudah berjalan selama 17 bulan.
"Setelah data manufaktur China yang kuat, pasar mulai meninggalkan emas, dan perlahan harga emas bergerak ke arah bawah," kata Vandana Bharti, Assistant Vice-President SMC Comtrade.
Aktivitas pabrik China di luar dugaan berkembang dengan laju tercepat dalam hampir tiga tahun pada November, menurut survei bisnis swasta, Senin.
Logam lainnya, palladium datar di posisi USD1.852,21 per ounce, setelah mencapai level tertinggi sepanjang masa di sesi sebelumnya, yakni USD1.861,71 per ounce. Perak naik 0,1% menjadi USD16,92 per ounce, sementara platinum tidak berubah di level USD897,97 per ounce. (ef)

Sumber : Admin