Emas Mendatar di Tengah Penguatan Saham dan Depresiasi Dolar
Tuesday, May 26, 2020       09:03 WIB

Ipotnews - Emas diperdagangkan sedikit berubah, Selasa pagi, karena penguatan ekuitas di tengah optimisme atas pembukaan kembali ekonomi global mengimbangi dukungan dari depresiasi dolar dan ketegangan yang berlarut-larut seputar Hong Kong dan Venezuela.
Harga emas di pasar spot mendatar di posisi USD1.729,83 per ounce pada pukul 07.53 WIB, demikian laporan  Reuters,  di Bengaluru, Selasa (26/5). Emas berjangka Amerika Serikat turun 0,2% menjadi USD1.732,10 per ounce.
Indeks Nikkei Jepang melejit 1% ke level tertinggi sejak awal Maret, sementara indeks MSCI untuk saham Asia-Pasifik di luar Jepang menguat 0,1% pada awal perdagangan.
Ekonomi Jerman mulai pulih kembali ketika pembatasan untuk memperlambat penyebaran virus korona dicabut, menurut survei moral bisnis, mendongkrak sentimen Eropa.
Singapura memangkas prospek PDB 2020 untuk ketiga kalinya ketika bersiap menghadapi paling tajam dalam sejarahnya.
Indeks Dolar AS (DXY) turun 0,2%, membuat emas sedikit lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Kantor Kementerian Luar Negeri China di Hong Kong dan Kepala Keamanan Hong Kong mempertahankan undang-undang keamanan yang diusulkan Beijing dengan menggambarkan beberapa tindakan dalam demonstrasi pro-demokrasi tahun lalu sebagai aksi terorisme.
Kapal kedua Iran yang membawa bahan bakar memasuki perairan Venezuela, data Refinitiv Eikon menunjukkan - meski seorang pejabat AS memperingatkan bahwa Washington sedang mempertimbangkan tanggapan terhadap pengiriman tersebut.
China menjadi net eksportir emas melalui Hong Kong untuk pertama kalinya sejak setidaknya 2011 pada April.
Logam lainnya, palladium naik 0,6% menjadi USD2.003,97 per ounce dan platinum menguat 0,2% menjadi USD840,25 per ounce, sedangkan perak turun 0,3% menjadi USD17,14 per ounce. (ef)

Sumber : Admin