Eskalasi Perang Dagang AS-China Mereda, Minyak Berbalik Menguat
Thursday, September 12, 2019       14:42 WIB

Ipotnews - Harga minyak menguat, Kamis siang, memulihkan sebagian dari kerugian besar di sesi sebelumnya, didorong tanda-tanda meredanya ketegangan perdagangan antara Washington dan Beijing, serta penurunan stok minyak mentah AS ke level terendah dalam hampir setahun.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, naik 23 sen, atau 0,4%, menjadi USD61,04 per barel pada pukul 13.50 WIB, demikian laporan  Reuters , di Tokyo, Kamis (12/9).
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), meningkat 28 sen, atau 0,5%, menjadi USD56,03 per barel.
Kenaikan itu terjadi setelah China bergerak untuk membebaskan beberapa obat anti-kanker AS dan barang-barang lainnya dari tarif dan Presiden Donald Trump mengumumkan penundaan kenaikan tarif terjadwal atas barang-barang China bernilai miliaran dolar.
Konsesi tersebut mendahului pertemuan yang direncanakan dalam beberapa hari mendatang, yang dimaksudkan untuk meredakan perselisihan perdagangan antara dua ekonomi terbesar di dunia itu.
"Penundaan putaran tarif berikutnya terhadap China oleh Presiden Trump...membuat cerita pertumbuhan global kembali bergairah," kata Jeffrey Halley, analis OANDA.
Dikatakan, "reli lebih lanjut di Asia terlihat terbatas hari ini" menjelang pengumuman suku bunga Bank Sentral Eropa (ECB), katanya.
ECB akan menggelar pertemuan, Kamis, dan diperkirakan melonggarkan kebijakan untuk mendukung pertumbuhan yang melambat.
Kenaikan harga siang ini terjadi setelah kedua tolok ukur utama itu merosot tajam pada hari sebelumnya menyusul laporan bahwa Presiden Trump mempertimbangkan pelonggaran sanksi terhadap Iran, sebuah langkah yang berpotensi meningkatkan pasokan minyak global.
Mendongkrak  mood  pasar, Badan Informasi Energi, Rabu, mengatakan stok minyak mentah Amerika turun minggu lalu ke level terendah dalam hampir setahun, karena kilang meningkatkan produksi dan impor menyusut.
Stok minyak mentah turun untuk minggu keempat, berkurang 6,9 juta barel dalam pekan hingga 6 September - lebih dari dua kali lipat dari ekspektasi analis yang memperkirakan penurunan 2,7 juta barel.
Pada posisi 416,1 juta barel, persediaan minyak mentah AS berada di titik terendah sejak Oktober 2018, dan sekitar 2% di bawah rata-rata lima tahun, kata EIA.
Stok minyak mentah di pusat pengiriman Cushing, Oklahoma, menyusut 798.000 barel menjadi 39,3 juta barel, tingkat terendah sejak November 2018. (ef)

Sumber : Admin