Fokus Garap Baterai EV, Antam (ANTM) Gaet Mitra Strategis
Wednesday, September 27, 2023       08:38 WIB

JAKARTA, investor.id - PT Aneka Tambang Tbk () menegaskan komitmennya untuk masuk dalam rantai pasok industri baterai kendaraan listrik ( electric vehicle /EV) dari hulu hingga hilir. Anggota MIND ID BUMN Holding Industri Pertambangan tersebut, juga membuka peluang untuk bekerja sama dengan mitra strategis dalam mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya milik perseroan. Saat ini, Antam memiliki beberapa proyek dan aset pertambangan yang dioperasikan langsung maupun tidak langsung melalui anak usahanya.
"Antam sebagai salah satu pengelola komoditas nikel di Indonesia akan mengoptimalkan sumber daya dan cadangan nikel yang dimiliki, untuk mendukung hilirisasi melalui praktik operasi yang sesuai dengan good mining practice dan operational excellence . Antam juga senantiasa terbuka untuk menjalin kerja sama dengan mitra strategis dalam pengembangan sumber daya yang dikelolaperusahaan," kata Corporate Secretary Division Head Antam Syarif FaisalAlkadry kepada Investor Daily , baru-baru ini.
Faisal mengatakan, setelah merampungkan pembangunan pabrik ferronikel (Feni) di Halmahera Timur, Antam akan berfokus pada pengembangan rantai industri baterai kendaraan listrik yang juga menjadi proyek strategis nasional. "Dalam pengembangan ekosistem baterai EV, Antam berperan aktif pada proses upstream dan midstream yang meliputi proses penambangan bijih nikel, serta proses pengolahan bijih nikel menjadi bahan baku lanjutan dalam rantai produksi," tutur dia.
Di rantai bisnis baterai EV, Antam berpartisipasi langsung maupun tidak langsung pada sektor hulu hingga ke hilir. Hal ini, kata Faisal, sejalan dengan kapabilitas dan komitmen pengembangan bisnis perusahaan yang berbasis hilirisasi.
Di bisnis pertambangan nikel, Antam memiliki beberapa proyek yang dioperasikan melalui anak usahanya. Pertama, Proyek Smelter Grade Alumina Refinery ( SGAR ) di Mempawah, Kalimantan Barat. Proyek berkapasitas 1 juta alumina per tahun ini, dioperasikan oleh PT Borneo Alumina Indonesia (PT BAI) yang merupakan entitas asosiasi Antam dan PT Inalum dengan kepemilikan saham masing-masing 40% dan 60%.
Proyek SGAR merupakan proyek strategis yang menghubungkan rantai pasokan antara pertambangan bauksit milik Antam dengan pabrik pengolahan dan pemurnian alumunium milik Inalum.
Selanjutnya adalah pabrik pengolahan bijih nikel di Halmahera Timur. Pabrik yang akan mengolah bijih nikel menjadi Nickel Pig Iron (NPI) itu dioperasikan oleh PT Antam Niterra Haltim (PT ANH), yang merupakan kerja sama antara Antam dengan Ocean Energy Nickel International Pte. Ltd ( OENI ). Saat ini Antam memiliki 30% kepemilikan saham pada PT ANH, sedangkan OENI memiliki 70% dari total saham pada PT ANH.
Antam juga memiliki usaha di bidang hilir rantai produksi baterai EV, yakni melalui PT Industri Baterai Indonesia (PT IBI). IBI merupakan perusahaan patungan yang didirikan 21 April 2021 oleh pemerintah melalui empat perusahaan BUMN sektor pertambangan dan energi yang masing-masing dimiliki 25% kepemilikan sahamnya oleh Holding Industri Pertambangan MIND ID, Antam, PT Pertamina, dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). PT IBC didirikan sebagai holding untuk mengelola ekosistem industri baterai EV yang terintegrasi dari hulu hingga hilir.
 Rating Naik
Sementara itu Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Antam Elisabeth RT Siahaan mengatakan, S&P Global menaikkan corporate credit rating Antam untuk tahun 2023 dari 'B+/ outlook Positif' menjadi 'BB+/ outlook Stabil'. "Kenaikan rating Antam merefleksikan adanya peningkatan atas prospek bisnis perusahaan melalui inisiatif pengembangan hilirisasi nikel perusahaan untuk rantai industri baterai kendaraan listrik ( EV Battery ) di Indonesia dan juga bisnis emas," ujar dia dalam keterangan resminya, Selasa Malam (26/9/2023).
Elisabeth menyebut, pengembangan rantai industri baterai EV yang dilakukan Antam merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang akan menguatkan posisi Indonesia dalam rantai industri baterai EV secara global. Selain itu, pertumbuhan profil kredit Antam meningkat seiring dengan pengelolaan likuiditas perusahaan yang memadai dan tetap solid di tengah tantangan harga komoditas global.
Dalam laporannya, S&P berkeyakinan pemerintah akan terus memberikan dukungan penuh kepada Antam melalui MIND ID. Hal tersebut didasari atas tujuan pemerintah untuk mengelola dan mengonsolidasi aset tambang strategis melalui MIND ID, yang bertujuan mengelola kepentingan dalam industri pertambangan domestik, terutama dalam kaitannya dengan kebijakan sumber daya alam untuk kepentingan nasional/negara.
"Peningkatan rating sejalan dengan strategi keberlanjutan bisnis Antam dalam optimalisasi pada aspek operasi dan keuangan perusahaan. Dalam menjalankan operasi, perusahaan senantiasa melaksanakan operational excellence , dan berfokus dalam upaya pengelolaan biaya yang cermat melalui pelaksanaan program-program efisiensi yang tepat. Hal ini tentunya memberikan imbal hasil yang positif kepada para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya," kata Elisabeth.
Dia menyebut, peningkatan rating ini juga didukung oleh implementasi strategi operasional yang tepat mendukung pertumbuhan profitabilitas Antam pada periode enam bulan pertama 2023. Posisi likuiditas keuangan Antam yang baik tercermin pada posisi arus kas bersih perusahaan yang diperoleh dari aktivitas operasi sebesar Rp1,69 triliun, tumbuh 96% dibanding capaian pada periode enam bulan pertama tahun lalu Rp 861,32 miliar.
"Capaian tersebut memperkokoh struktur keuangan Antam yang tercermin dari posisi saldo kas dan setara kas pada akhir periode semester I-2023 yang mencapai Rp 6,58 triliun, tumbuh signifikan 104% dari posisi pada akhir periode semester I-2022 sebesar Rp3,23 triliun," pungkas dia.

Sumber : investor.id