Gandeng SMF, Bukopin Genjot Pertumbuhan Kredit
Saturday, August 18, 2018       13:49 WIB

Ipotnews - PT Bank Bukopin Tbk () optimis dapat meningkatkan angka penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) melalui kerjasama dengan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF. Kerjasama antara dan SMF tersebut direalisasikan melalui penandatanganan perjanjian kerjasama penyaluran KPR SMF yang dilakukan antara Direkrur Utama SMF, Ananta Wiyogo dan Direktur Utama Bank Bukopin, Eko Rachmansyah Gindo.
Dalam kerjasama tersebut SMF menyalurkan fasilitas likuiditas dalam bentuk pinjaman yang disalurkan kepada Bank Bukopin secara refinancing (membiayai kembali) portofolio KPR yang sudah dimiliki. Adapun total nilai penyaluran KPR SMF sebesar Rp50 miliar. Atas pembiayaan tersebut SMF memperoleh jaminan tagihan KPR, berikut hak agunannya, dengan syarat recourse. Apabila terdapat KPR yang tidak memenuhi syarat, termasuk yang kurang lancar, maka Bank Bukopin sebagai penyalur KPR mengganti dengan KPR yang lancar.
Direktur Utama Bank Bukopin Eko R. Gindo, mengatakan dengan memanfaatkan produk pembiayaan tersebut dapat mengurangi permasalah missmatch funding penyaluran KPR sekaligus untuk meningkatkan kapasitas dalam penyaluran kedepannya. Gindo mengaku optimis dalam melihat potensi penyaluran KPR yang selama ini tidak terserap oleh Bank Bukopin.
"Potensi KPR kami dari linkage sebenarnya besar tapi belum dapat kami garap secara optimal. Kendala utamanya adalah penyaluran KPR membutuhkan pendanaan jangka panjang, bisa sampai 20 tahunkami lepas, karena tidak bisa bersaing dari sisi pendanaan jangka panjang dan suku bunga. Dengan kerjasama ini, potensi tersebut kami bisa tangkap dan sangat bagus dengan baik," kata Gindo dalam keterangan persnya yang diterima Ipotnews, Sabtu (18/8).
Dari kerja sama tersebut, Bukopin menargetkan peningkatan porsi penyaluran KPR. Saat ini portofolio KPR sekitar 5 persen dari total kredit sebesar Rp3 triliun. Dengan menggandeng SMF, menargetkan portofolio KPR tumbuh 2 digit, dari saat ini 5 persen terhadap total kredit.
"Perseroan tidak bisa bersaing dari sisi pendanaan jangka panjang yang digunakan untuk melakukan penyaluran KPR yang bisa memiliki jangka waktu sampai 20 tahun," katanya.
Secara keseluruhan, lanjut Gindo, target pertumbuhan kredit Bank Bukopin tetap sejalan dengan rencana bisnis bank (RBB) yakni tumbuh 8 persen year on year. Perseroan juga menargetkan KPR bagi pembeli rumah pertama dengan harga di bawah Rp1 miliar.
"Target untuk KPR tumbuh double digit, 12-15 persen sekitar Rp450 miliar. Tiga hal untuk memenangi persaingan KPR adalah, availaibility, pricing, dan procsess. Target mortgage tumbuh sekitar 12 persen secara year on year," pungkasnya.
(Marjudin)

Sumber : admin