Garap Sektor Ritel dan Wholesale, Tren Perbaikan Kinerja BRIS Berpotensi Berlanjut
Friday, October 22, 2021       10:24 WIB

Ipotnews - PT Bank Syariah Indonesia Tbk () atau BSI berpeluang untuk terus melanjutkan tren kineja positif terutama dalam menggarap ekonomi dan keuangan syariah khususnya pasar pembiayaan ritel dan wholesale. Hal iti ditopang oleh kemampuan bank yang sangat besar berkat hasil merger tiga bank syariah milik BUMN .
Pengamat Perbankan dari Universitas Bina Nusantara, Doddy Ariefianto, mengatakan kinerja tiga bank syariah yang tergabung dalam satu wadah ini awalnya merupakan bank drngan kinerja yang sangat baik. Oleh sebab itu paska penggabungan ketiganya diyakini potensi perbaikan kinerja akan terus belanjut dengan optimalisasi kinerja.
Menurutnya hal itu akan menunjang pertumbuhan bisnis yang lebih kuat lagi pada masa datang. Di mana hal tersebut tak terlepas dari sangat besarnya potensi ekonomi dan keuangan syariah yang belum tergarap secara optimal.
"Tentu saja potensi bank ini sangat besar. Potensi pasar pembiayaan dengan memanfaatkan penduduk Muslim nasional pun sangat besar. Dengan memanfaatkan itu saja potensinya BSI bisa terbang," ujar Doddy dalam keterangannya, Jumat (22/10).
Mengacu data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga Januari 2021 total aset keuangan syariah hanya sekitar 9,6 persen dari total industri pasar keuangan di Indonesia. Adapun aset perbankan syariah hanya 6,4 persen terhadap total aset industri perbankan.
Doddy menjelaskan melalui merger tiga bank syariah BUMN tersebut, saat ini memiliki aset lebih dari Rp200 triliun bahkan sudah mulai mendekati Rp250 triliun. Kekuatan modal juga terintegrasi dalam satu entitas bisnis yang lebih kokoh dari sebelum penggabungan.
Bahkan dia menilai potensi pengembangan bisnis akan lebih baik lagi jika rencana penambahan modal oleh dapat terealisasi pasca periode pandemi Covid-19. Dia mengakui perusahaan juga telah memiliki basis teknologi yang cukup mumpuni dalam menggarap pasar digital banking.
"Di luar pembiayaan ritel, BSI ini juga memiliki kemampuan untuk menggarap pembiayaan sindikasi, yang akan lebih kuat lagi mendorong peningkatan kinerjanya," imbuhnya.
Dia melihat potensi pasar populasi muslim nasional yang sangat besar akan mampu digarap secara optimal setelah integrasi jaringan secara menyeluruh dilakukan. Seperti diketahui, Indonesia memiliki populasi muslim sekitar 80 persen dari total jumlah penduduk yang mencapai lebih dari 250 juta jiwa. Namun pangsa pasar bank syariah baru di kisaran 10 persen. Selain itu, saat ini Doddy melihat banyak juga masyarakat non-muslim yang merasa cukup nyaman dengan model pembiayaan bank syariah. Hal itu pun akan menjadi target pasar yang menjanjikan.
"BSI memang punya pasar yang berbeda. Tetapi tetap pasar tersebut di-drive oleh prospek bisnis riil yang saat ini masih dilanda pandemi," tuturnya.
(Marjudin)

Sumber : Admin