Genjot Segmen Telekomunikasi, Laba Surge (WIFI) Tergerus 0,3%
Tuesday, April 16, 2024       14:50 WIB

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Solusi Sinergi Digital Tbk () mencatat laba bersih sebesar Rp 58,25 miliar sepanjang 2023. Capaian tersebut turun 0,3% dibanding tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp 58,48 miliar.
Mengutip laporan keuangannya, pendapatan dari segmen telekomunikasi meningkat secara signifikan atau sebesar 225,9% dari Rp 37,57 miliar pada tahun 2022 menjadi sebesar Rp 122,46 miliar pada tahun 2023.Akan tetapi secara total pendapatan yang turun tipis sebesar Rp 439,3 miliar dari tahun 2022 yang sebesar Rp 461,2 miliar.
Pencapaian pendapatan segmen telekomunikasi ditopang operasional penuh dari jaringan serat optik perseroan sejak triwulan I 2023, baik dari kinerja layanan Dark Fiber/Core lease, Managed Capacity/Bandwidth lease, maupun dari layanan Edge Data Center serta Content Delivery Network (CDN).
"Ke depan segmen telekomunikasi akan menjadi motor utama bisnis Perseroan yang menjadi kontributor utama kinerja finansial Perseroan," kata Presiden Direktur PT Solusi Sinergi Digital Tbk, Yune Marketatmo, Selasa (16/4).
Selain sektor telekomunikasi, pendapatan dari segmen Advertising juga mengalami peningkatan sebesar 37,5% dari Rp 189,2 miliar pada tahun 2022 menjadi Rp 260,16 miliar pada tahun 2023.
"Peningkatan ini tidak lepas dari tren pertumbuhan industri periklanan yang meningkat pasca-pandemi, di mana pengeluaran iklan dari berbagai industri meningkat seiring membaiknya perekonomian dan daya beli masyarakat pasca pandemi," tuturnya.
Adapun pada laporan audit untuk periode yang berakhir 31 Desember 2023, total aset Perseroan mengalami peningkatan 11,1% dari Rp 1,4 triliun pada tahun 2022 menjadi Rp 1,56 triliun pada tahun 2023.
Sementara itu, ekuitas perseroan juga mengalami peningkatan sebesar 21,2% dari Rp 612,7 miliar pada tahun 2022 menjadi Rp 742,6 miliar pada tahun 2023.
Sebagai informasi, saat ini perseroan memiliki lebih dari 6.900 km fiber optic backbone di Pulau Jawa yang meliputi jalur rel kereta sebagai jaringan utama. Selain itu Perseroan memiliki kapasitas bandwidth sampai dengan 64 Tbps, dan telah membangun 55 titik Edge Data Center di Pulau Jawa.
(mkh/mkh)

Sumber : www.cnbcindonesia.com