Greenback Takluk Pasca Rilis Data Lapangan Kerja USA
Saturday, December 08, 2018       09:02 WIB

Ipotnews - Nilai tukar dolar AS tumbang setelah data lapangan kerja (non farm payroll) di USA lebih rendah dari perkiraan. Dengan hasil ini, pengetatan moneter the Fed diperkirakan lebih lambat dari perkiraan semula.
Data non farm payroll naik 155.000 di bawah ekspektasi, Sementara tingkat upah tumbuh meleset dari perkiraan.
Greenback turun 0,15 persen pasca rilis data tersebut. Indeks dolar AS terkoreksi 0,24 persen ke level 96,58. Dolar AS berkelanjutan turun seiring naiknya spekulasi yang mana the Fed mungkin siap untuk mengisyaratkan jeda kampanye kenaikan suku bunga dalam 3 tahun. Spekulasi tersebut diimbangi kekhawatiran atas pertumbuhan ekonomi global yang melambat.
Ekspektasi the Fed siap rehat menaikkan suku bunga didorong setelah Chairman the Fed Jerome Powell pada pekan lalu menyatakan kenaikan suku bunga USA mendekati netral yang diartikan pelaku pasar sinyal perlambatan tempo kenaikan suku bunga.
"USD telah berada di bawah tekanan karena harapan pasar dari tingkat suku bunga yang peak dan satu-satunya alasan dolar tidak melemah dari level sekarang adalah karena kekhawatiran terhadap pertumbuhan global juga menguat, kata Ulrich Leuchtmann, Analis pasar valas pada Commerzbank.
OECD memperkirakan pertumbuhan ekonomi global akan melambat menjadi 3,5 persen pada 2019 dari perkiraan sebelumnya sebesar 3,7 persen.
Yield surat utang pemeritah USD (US Treasury) tenor 10 tahun ke level 2,896 persen setelah jatuh ke posisi terendah sejak akhir Agustus.
Nilai tukar euro naik 0,33 persen ke posisi 1,1412. USD naik 0,02 persen terhadap yen ke level 112,63 yen. Dolar Australia turun 0,4 persen ke level $0,7205 tidak jauh dari pelemahan 3 pekan pada posisi $0,7192.
(reuters/cnbc/mk)

Sumber : admin

berita terbaru