Ipotnews - Indeks dolar AS tumbang pada perdagangan akhir pekan ini ke posisi terendah sejak 26 Maret tahun ini setelah rilis data lapangan kerja di AS periode bulan Mei. Lapangan kerja di AS turun tajam dan tingkat upah tumbuh lebih kecil dari perkiraan.
Pelemahan data tersebut memperlihatkan hilangnya momentum aktivitas ekonomi yang menyebar ke pasar tenaga kerja. Hal tersebut yang selanjutnya akan menopang proyeksi pemangkasan suku bunga the Fed tahun ini. Kenaikan ekspektasi penurunan suku bunga menekan dolar AS turun 1,2 persen di pekan ini.
"Data yang lemah yang kemungkinan akan menjadi diskusi penurunan suku bunga di bulan Juni," kata Gred Anderson, Analis pasar valas pada BMO Capital Market yang berbasis di New York, AS seperti dikutip Reuters.
Di periode Mei, lapangan kerja di AS hanya naik 75.000, lebih rendah dari ekspektasi sekitar 100.000 yang dibutuhkan per bulan guna mengimbangi pertumbuhan angkatan kerja.
Lapangan kerja yang lambat menambah data kurang bagus pada belanja konsumen, investasi binsis, manufaktur dan penjualan rumah yang memperlihatkan ekonomi AS kehilangan momentum di kuartal kedua tahun ini.
Ekspektasi pelaku pasar akan penurunan suku bunga di bulan Juni naik 22,5 persen pada Jumat pekan ini dari sebelumnya sebesar 16,7 persen. Sedangkan ekspektasi penurunan suku bunga di bulan Juli sebesar 69,1 persen atau naik dari sebesar 58 persen. Demikian data CE Group's FedWatch tool.
Dolar AS melemah 0,23 persen terhadap yen di level 108,16 per USD. Dolar AS juga takluk 0,52 persen terhadap euro ke level 1,133. Dolar Kanada menguat 0,67 persen terhadap USD pada posisi 1,327 per USD.
(Reuters/mk)

Sumber : admin