Greenback Meroket Versus Yen; Pasar Tunggu Data Makro Amerika
Tuesday, February 13, 2024       14:22 WIB

Ipotnews - Dolar mendekati ambang batas psikologis 150 yen, Selasa, dan secara luas tetap stabil menjelang pembacaan inflasi Amerika Serikat yang akan dirilis hari ini.
Perdagangan sebagian besar relatif tenang di Asia dengan pasar di China dan Hong Kong masih tutup untuk liburan Tahun Baru Imlek dan trader berjaga-jaga menjelang rilis data harga konsumen Amerika, demikian laporan  Reuters,  di Singapura, Selasa (13/2).
Greenback melesat ke posisi tertinggi dalam dua bulan di 149,58 yen, mendekati level 150 yang menurut para analis kemungkinan akan memicu pernyataan lebih lanjut dari otoritas Jepang dalam upaya untuk mendukung mata uang tersebut.
Yen, yang anjlok lebih dari 5% terhadap dolar sepanjang tahun ini, terus berada di bawah tekanan karena investor mengurangi ekspektasi mereka terhadap skala dan kecepatan siklus pelonggaran Federal Reserve.
Pelemahan yen juga diperkuat oleh tanda-tanda Bank of Japan akan menolak menaikkan suku bunga secara agresif, bahkan jika bank tersebut keluar dari suku bunga negatif tahun ini ketika pasar berspekulasi.
"Ini sedikit cerita tentang imbal hasil. Imbal hasil di AS berada di sekitar level tertingginya pada 2024, jadi hal ini tentu saja membantu dolar/yen," kata Tony Sycamore, analis IG.
"Dengan volatilitas yang sangat rendah dan... untuk 2024, pasar dengan senang hati menambah risiko pada portofolionya, dan carry trade tentu saja merupakan bagian dari hal tersebut, yang mendukung dolar/yen karena perbedaan imbal hasil."
Di tempat lain, dolar Selandia Baru tergelincir 0,38% menjadi USD0,6105, setelah survei Reserve Bank of New Zealand, Selasa, menunjukkan ekspektasi inflasi negara itu turun ke posisi terendah dalam lebih dari dua tahun pada kuartal pertama.
Euro melemah 0,04% menjadi USD1,0767, sementara poundsterling turun 0,1% menjadi USD1,26165.
Data perekonomian AS yang kuat baru-baru ini, khususnya laporan lapangan pekerjaan yang dirilis bulan ini, meningkatkan ekspektasi bahwa suku bunga the Fed kemungkinan akan tetap lebih tinggi dalam jangka waktu lebih lama.
Pasar kini memperkirakan pemangkasan suku bunga the Fed sebesar 110 basis poin sepanjang 2024 yang dimulai pada pertemuan Mei, menyusut dari sekitar 160 basis poin pada akhir tahun lalu.
Federal Reserve Bank of New York mengatakan dalam Survei Ekspektasi Konsumen periode Januari, Senin, bahwa perkiraan inflasi untuk satu tahun dan lima tahun dari sekarang tidak berubah di angka masing-masing 3% dan 2,5%.
Proyeksi kenaikan inflasi tiga tahun dari sekarang turun menjadi 2,4%, terendah sejak Maret 2020, dari 2,6% pada Desember.
"Tentu saja, dolar AS benar-benar mendapatkan keuntungan dari data yang kuat yang kita lihat baru-baru ini, dan kita melihat bahwa kinerja ekonomi AS yang lebih baik benar-benar mendorong pasar mata uang secara keseluruhan," kata Kyle Rodda, analis Capital.com.
"Kita tidak benar-benar melihat tingkat kekuatan yang sama di Eropa dan di mana pun di Asia...dan ini jelas menunjukkan daya tarik bagi greenback."
Indeks Dolar (Indeks DXY), ukuran greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama, naik tipis 0,04% menjadi 104,19. Dolar Australia turun 0,18% menjadi USD0,65195. (ef)

Sumber : Admin