Ipotnews - Harga emas menguat, Senin pagi, pulih dari penurunan tajam di sesi sebelumnya, karena investor berharap stimulus ekonomi besar-besaran akan segera disahkan di Amerika untuk menghidupkan kembali ekonomi terbesar dunia itu.
Harga emas di pasar spot naik 0,3% menjadi USD1.858,57 per ounce pada pukul 07.39 WIB, setelah tergelincir 0,9% di sesi sebelumnya, demikian laporan  Reuters,  di Bengaluru, Senin (25/1). Sementara, emas berjangka Amerika Serikat sedikit berubah di USD1.856,60 per ounce.
Pemerintahan Joe Biden dan anggota parlemen dari Partai Demokrat dan Republik yang membahas bantuan virus korona senilai USD1,9 triliun, Minggu, sepakat bahwa prioritas paling penting adalah memproduksi dan mendistribusikan vaksin secara efisien.
Komite Keuangan Senat Amerika, Jumat, dengan suara bulat menyetujui nominasi Janet Yellen sebagai Menteri Keuangan wanita pertama, menunjukkan bahwa dia akan dengan mudah memenangkan persetujuan Senat, Senin.
Yellen pada sidang konfirmasi pekan lalu mendesak anggota parlemen untuk menggelontorkan anggaran jumbo untuk bantuan virus korona, menambahkan bahwa manfaatnya lebih besar ketimbang biaya beban utang yang lebih tinggi.
Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, kemungkinan besar dari stimulus yang meluas.
Kasus virus korona global melonjak menjadi lebih dari 98 juta ketika banyak negara terus berupaya meningkatkan kecepatan vaksinasi.
Pertemuan kebijakan Federal Reserve dijadwalkan pada 26-27 Januari.
Permintaan emas fisik melesat, pekan lalu, menjelang Tahun Baru Imlek yang mendorong pembeli di China dan Singapura.
Spekulan mengurangi posisi  bullish  mereka pada kontrak emas dan perak COMEX dalam sepekan hingga 19 Januari, data menunjukkan.
Kepemilikan ETF emas terbesar di dunia, SPDR Gold Trust, turun 0,07% menjadi 1.173,25 ton pada sesi Jumat.
Logam lainnya, perak naik 0,9% menjadi USD25,61 per ounce, platinum menguat 0,6% menjadi USD1.105,06 per ounce, dan paladium bertambah 0,1% menjadi USD2.355,83 per ounce. (ef)

Sumber : Admin