Harga Batu Bara Naik Lagi Seiring Penguatan Gas
Saturday, September 07, 2024       09:13 WIB

JAKARTA, investor.id - Harga batu bara naik lagi pada Jumat (6/9/2024). Hal itu seiring dengan penguatan harga gas.
Harga batu bara Newcastle untuk September 2024 naik US$ 0,5 menjadi US$ 141,5 per ton. Sedangkan Oktober 2024 menguat US$ 0,5 menjadi US$ 141 per ton. Sementara itu, November 2024 terkerek US$ 0,5 menjadi US$ 142,5 per ton.
Sementara itu, harga batu bara Rotterdam untuk September 2024 menguat US$ 0,75 menjadi US$ 114,75. Sedangkan, Oktober 2024 naik US$ 1,35 menjadi US$ 114,9. Sedangkan pada November 2024 meningkat US$ 1,2 menjadi US$ 115,75.
Dikutip dari Montel, harga gas naik di tengah indikasi pengetatan pasar global setelah Mesir meluncurkan tender pembelian untuk 20 kargo LNG untuk musim dingin ini. Tender Mesir secara langsung membuat negara itu berhadapan langsung dengan pembeli Eropa yang semakin bergantung pada bahan bakar gas sebagai pengganti aliran pipa Rusia, kata para analis.
Kontrak bulan depan TTF Belanda terakhir diperdagangkan naik 0,42 Euro pada 36,35 Euro per Mwh.
Analis komoditas di Kpler Zhiyuan Li mengatakan, harga batu bara naik seiring dengan kenaikan harga gas. Namun, ia mencatat kenaikan itu mungkin juga dibantu oleh pergeseran fokus pasar dari musim panas ke periode musim dingin yang lebih dingin.
"Pergeseran fokus mendorong harga naik, terutama mengingat eksportir batu bara termal utama ke Eropa, termasuk AS, Kanada, Kolombia, dan Afrika Selatan saat ini lebih fokus melayani pasar Asia," katanya.
Impor Batu bara India
Sementara itu, BIMCO menyebut, antara Januari dan Agustus 2024, pengiriman batu bara ke India naik 10 % YoY, melampaui peningkatan 8% YoY dalam penambangan batu bara domestik. Pengiriman batu bara termal menjadi pendorong utama, didukung oleh permintaan listrik yang kuat dan mandat impor batu bara.
"Namun, selama sisa 2024, pertumbuhan mungkin melambat karena permintaan mendingin," kata Filipe Gouveia, Analis Pengiriman, BIMCO.
Sejak 2022, semua pembangkit listrik di India telah diberi mandat untuk mencampur rasio minimum batu bara impor dalam pembangkitan listrik mereka untuk memastikan pasokan dan menghindari pemadaman listrik. Rasio ini ditetapkan sebesar 4% untuk periode antara 27 Juni dan 15 Oktober 2024, turun 6% dari periode sebelumnya.

Sumber : investor.id