Harga Tembaga Turun, Laba Amman Mineral (AMMN) Susut 26,98 Persen Kuartal I-2024
Tuesday, April 30, 2024       15:09 WIB

IDXC hannel - PT Amman Mineral Internasional Tbk () mengantongi laba bersih sebesar USD129,05 juta atau setara Rp2,10 triliun pada kuartal I-2024.
Angka itu turun 26,98% dari capaian pada periode yang sama 2023 lalu yang sebesar USD176,75 juta. Di sisi lain, penjualan perseroan naik tipis 0,71% menjadi USD601,55 juta atau Rp9,78 triliun, dari sebelumnya sebesar USD597,26 juta.
Secara rinci, penjualan tembaga tercatat sebesar USD310,37 juta dan penjualan emas tercatat sebesar USD291,17 juta.
Direktur Keuangan , Arief Sidarto menjelaskan, penurunan penjualan perseroan sepanjang kuartal I-2024 disebabkan oleh penurunan harga tembaga sebesar 19%, yang diimbangi oleh peningkatan volume penjualan emas dan tembaga masing-masing 15% dan 5%, serta peningkatan harga emas sebesar 9%.
"Selain itu, terdapat penundaan pengiriman selama beberapa minggu pada Januari 2024 karena kami perlu merevisi izin ekspor agar bea ekspor tetap di 10%," kata Arief dalam siaran pers, Selasa (30/4/2024).
Dari sisi produksi, mencatatkan produksi tembaga sebesar 98 juta ton atau naik 21% di kuartal pertama tahun 2024. Sementara, produksi emas tercatat sebesar 166.536 ons atau naik 34%. Adapun, produksi tembaga perseroan pada periode ini merupakan yang tertinggi selama enam tahun terakhir.
Presiden Direktur , Alexander Ramlie menyampaikan, mulai 2024 dengan hasil produksi yang baik karena tingginya kadar bijih dari Fase 7. Saat ini, perseroan sedang menuju puncak produksi Fase 7 dengan bijih berkadar tinggi, yang diperkirakan akan habis pada akhir 2024.
"Pasca Fase 7, kami akan bertransisi menuju penambangan bijih Fase 8. Sementara itu, proyek ekspansi berjalan sesuai rencana," ujar Alexander.
Lebih lanjut, Alexander menyampaikan bahwa proyek smelter melampaui target yang ditetapkan pada Maret 2024 dan pembangunan berjalan sesuai jadwal untuk penyelesaian konstruksi fisik pada akhir Mei 2024.
Selain itu, panduan kerja perseroan di tahun ini tidak berubah dan berkomitmen untuk mengoptimalkan produksi meskipun ada potensi larangan ekspor mulai Juni 2024 mendatang.
"Kami akan tetap fokus mencapai tujuan strategis yang mencakup peningkatan efisiensi operasi penambangan dan memastikan proyek ekspansi selesai tepat waktu," ujar Alexander.

Sumber : idxchannel.com