Hutama Karya Gaet Investor Melalui Obligasi Berkelanjutan II & Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I
Wednesday, September 15, 2021       10:32 WIB

Ipotnews - Menyusul Penawaran Umum Obligasi I tahun 2013 dan diterbitkannya instrumen obligasi global dalam mata uang dolar AS atau Global Bond pada Mei 2020 lalu sebesar USD600 juta atau setara Rp9 triliun (Kurs Rp15.000 per dolar AS), PT Hutama Karya (Persero) baru saja menerbitkan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi II Tahap I Tahun 2021 senilai Rp1 triliun dengan waktu tenor 3 tahun, 5 tahun dan 7 tahun dengan tingkat kupon masing-masing sebesar 8,25%, 8,55% dan 9,3% dimana efektif per tanggal 7 September 2021.
"Pada saat yang bersamaan perseroan juga menerbitkan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2021 sebesar Rp500 miliar dengan waktu tenor 3 tahun, 5 tahun dan 7 tahun dimana memiliki nilai imbal hasil masing-masing sebesar 8,25%, 8,55% dan 9,3% yang juga efektif per 7 September 2021," kata Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto dalam keterangan tertulis, Rabu (15/9).
Pada penerbitan obligasi ini, perseroan berhasil mendapatkan kelebihan permintaan atau oversubscribed sebanyak 3,9 kali. Penerbitan ini telah mendapatkan rating idA dan idAsy (single A Syariah) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia ("Pefindo"). "Melalui penerbitan obiligasi ini pula Perseroan akan melakukan reprofiling pinjaman dari pinjaman jangka pendek menjadi pinjaman jangka panjang," ujar Budi.
Beberapa waktu lalu, tepatnya pada Jum'at (30/7), sebagai kick off penawaran obligasi, Hutama Karya menggelar kegiatan Investor Gathering secara virtual melalui Video Conference. Acara ini dihadiri oleh para Investor, PT BNI Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT Indo Premier Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas selaku Join Lead Underwriters, PricewaterhouseCoopers (PwC) selaku Kantor Akuntan Publik, Notaris, Tim Ahli Syariah, PT Bank BJB selaku Wali Amanat serta Direksi dan Pejabat Perusahaan.
Budi Harto menegaskan Hutama Karya mendukung target rencana jangka menengah Pemerintah Republik Indonesia, khususnya dalam memastikan keberhasilan pelaksanaan penugasan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera ( JTTS ) serta proyek infrastruktur strategis lainnya.
"Dalam 5 tahun terakhir, Hutama Karya mencatat pertumbuhan kinerja yang gemilang dimana hingga Desember 2020, total aset perusahaan sebesar Rp110,98 triliun atau tumbuh sebesar 362% dibanding tahun 2016," ujar Budi.
Lebih lanjut Budi menyampaikan bahwa Hutama Karya senantiasa berusaha untuk melakukan diversifikasi sumber pendanaan eksternal, selain melalui lembaga keuangan baik bank maupun non bank yang dimulai dari Penawaran Umum Obligasi I HK Tahun 2013 dan terakhir di bulan Mei 2020, perusahaan berhasil menerbitkan Global Bonds senilai USD 600 juta dengan 5x over subscribed.
"Kami mengapresiasi minat para investor yang juga secara tidak langsung turut mendukung untuk menyukseskan penyelesaian pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera dan semakin terbukanya akses infrastruktur di Indonesia. Melalui penerbitan obligasi berkelanjutan ini diharapkan dapat memperbaiki struktur permodalan perusahaan untuk mendukung target rencana jangka menengah Pemerintah Indonesia khususnya Proyek Strategis Nasional (PSN)," imbuh Budi.
(Adhitya)

Sumber : admin