Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) melemah pada sesi opening hari ini, Rabu (10/4) sebesar 6.476. Di menit ke 17 setelah pembukaan perdagangan, IHSG lanjutkan pelemahan sebesar 0,23 persen ke level 6.469 atau terkoreksi 14 poin. Level tertinggi indeks 6.478 dan terendah 6.456 masih belum mampu mengangkat Indeks ke zona aman.
Sebanyak 127 emiten yang melemah mendorong IHSG terus berada di jalur merah. Sementara 102 emiten menguat dan 124 emiten lainnya stagnan. Pelemahan ini melanjutkan tren negatif yang terjadi sepanjang perdagangan hari kemarin. Rupiah berbalik dari posisi IHSG dimana terjadi penguatan 0,16 persen menjadi Rp14.155 per USD.
Sektor yang juga mendukung pelemahan IHSG yaitu konsumer melemah 0,35 persen menjadi 2.547, pertambangan melemah 0,08 persen menjadi 1.795, manufaktur melemah 0,12 persen menjadi 1.607, aneka industri melemah 0,06 persen menjadi 1.336, keuangan melemah 0,40 persen menjadi 1.286 dan infrastruktur melemah 0,90 persen menjadi 1.144.
Sementara itu sektor yang menguat di antaranya perdagangan menguat 0,15 persen menjadi 822, properti menguat 0,32 persen menjadi 484, industri dasar menguat 0,33 persen menjadi 870, perkebunan menguat 0,11 persen menjadi 1.509.
Emiten teraktif diantaranya adalah

TRAM

dengan mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp129,85 miliar,

IIKP

Rp62,63 miliar,

TLKM

Rp31,36 miliar,

BBRI

Rp27,35 miliar dan

ASII

sebesar Rp27,27 miliar. Sementara emiten yang paling kuat sementara waktu yaitu

ERAA

(3,80 persen),

DMAS

(3,48 persen),

SMDR

(2,51 persen),

SMGR

(2,33 persen), dan

GJTL

(2,20 persen).
Kemudian emiten yang flat

PBRX

,

CTRA

,

TOPS

,

BSDE

dan

IMAS

. Sedangkan emiten yang paling terpuruk adalah

SMSM

(-2,19 persen),

JSMR

(-2,02 persen),

ISAT

(-1,92 persen),

INKP

(-1,75 persen), dan

HOKI

(-1,64 persen).
Investor asing domina memborong saham dengan total valuasi Rp43 miliar (nett buy) sebanyak 18.022 lembar saham. Saham yang paling banyak dibeli adalah

ASII

senilai Rp27,3 miliar sebanyak 3,6 juta lembar,

BMRI

Rp13,3 miliar sebanyak 2,3 juta lembar dan

BRPT

Rp8,8 miliar sebanya 2,3 juta lembar.
(Marjudin)

Sumber : admin